Aekkanopan (ANTARA) - Perilaku tindak kekerasan anak seperti yang dilakukan siswa salah satu SDN terhadap juniornyo di Labuhanbatu Utara perlu diwaspadai. Karena sikap demikian dapat mengarah pada perilaku negatif anak di kemudian hari.
Demikian dikatakan Indawati Sinaga SPsi CGA Psikolog kepada Antara, Rabu usai melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap anak yang menjadi korban dan pelaku pemukulan yang viral di media sosial belakangan ini.
"Bagi mereka, tindakan pemukulan tersebut dianggap main-main. Tapi bagi kita selaku orang tua, kita harus mewaspadainya. Karena perilaku seperti itu dapat membentuk tingkah negatif anak di masa mendatang," kata wanita berkacamata itu.
Memang, imbuh psikolog yang banyak menangani kasus dan melakukan konseling anak di Labuhanbatu Raya itu, hasil pemeriksaan yang mereka lakukan terhadap ketiga anak hasilnya baik-baik saja. Termasuk korban pemukulan.
Baca juga: Viral video pemukulan siswa SD, KPAD Labura gerak cepat kumpulkan data
Namun menurutnya, direncanakan 10 hari ke depan masih akan dilakukan cek kembali terhadap perilaku si anak. Karena itulah, peran orang tua dan masyarakat di lingkungannya diharapkan untuk mengawasi sikap anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar itu.
Psikolog yang datang dari Rantauprapat bersama rekannya Wiwy Pebriabi Mzs SPsi itu juga sempat memberi penjelasan kepada Kapolsek Kualuhhulu AKP Asmon Bufitra SH dan Camat Kualuhselatan Abd Hariman SPd terkait hasil pemeriksaan yang mereka lakukan.
Baca juga: Psikolog cek kejiwaan siswa SD korban dan pelaku pemukulan
Selain itu, ia juga melakukan hal yang sama kepada kedua orang tua korban. Saat memberi penjelasan tersebut, wanita yang akrab disapa Bu Iin itu didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Labura Dra Hj Nursaadah MM.
Sebelumnya, korban pemukulan tersebut juga sudah diperiksakan kesehatannya di RSU Rantauprapat. Saat itu korban bernama FR (10) didampingi ibunya dan Kepala SDN-nya Pautan Munthe. Hasilnya, kondisi kesehatan siswa kelas IV itu baik-baik saja dan tidak perlu menjalani scanning.