Jakarta (ANTARA) - Pelatih yang tengah menganggur, Jose Mourinho, memprediksi Liverpool berpeluang untuk kembali mencapai final Liga Champions musim depan.
Hal itu dilontarkan sosok berjuluk The Special One tersebut saat menjadi komentator laga final Liga Champions di stasiun tv beIN SPORTS, di mana Liverpool berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Minggu dini hari WIB.
Dilansir football365.com, Mourinho menilai Liverpool sangat berpeluang menjadi tim ketiga sepanjang sejarah yang berhasil mencapai final Liga Champions dalam tiga musim beruntun setelah Juventus (1996-1998) dan Real Madrid (2016-2018).
"Real Madrid mencapai final tiga musim beruntun. Kenapa Liverpool tidak bisa mencapai final tiga musim beruntun?" kata Mourinho.
"Kenapa Liverpool, dengan tim sebaik ini, semangat sebesar ini, dan rasa kebersamaan seerat ini di antara para pemain, manajer, klub dan suporternya. Kenapa tidak bisa?" ujarnya menambahkan.
Kendati demikian, tentu saja Mourinho tak serta merta mengabaikan ambisi dari tim-tim besar Eropa lainnya yang ingin mencapai final termasuk Madrid, Juventus atau tim yang tak kunjung mencapai final meski terus dialiri modal finansial dalam jumlah besar, Paris Saint-Germain dan Manchester City.
"Sebelum Anda menanyakan soal itu, saya sudah mencatat daftar tim yang ingin menjadi juara Liga Champions. Ada Juventus, Bayern Muenchen, PSG, Manchester City, Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, Liverpool," katanya.
Ironisnya, Mourinho justru hanya menyebutkan Madrid sebagai satu dari lima bekas tim yang pernah dilatihnya sebagai calon juara Champions musim depan.
Mourinho menilai Chelsea akan disulitkan dengan hadangan larangan transfer pemain dua musim ke depan dan Inter Milan masih harus menunggu lebih lama untuk memetik buah dari proyek mereka.
Sementara Porto yang ia bawa juara pada 2004 dan Manchester United tak sedikitpun tersebut dalam jajaran calon juara versi Mourinho.
Porto dua musim terakhir memang selalu terhenti langkahnya oleh Liverpool di fase gugur, sedangkan United setidaknya musim depan sudah pasti bakal absen dari kompetisi tertinggi Eropa.