Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia turun tajam pada awal perdagangan Senin pagi, bersamaan dengan sengketa perdagangan Amerika Serikat dan China, dengan emas di antara sejumlah kecil perusahaan Australia yang terangkat.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 75,30 poin atau 1,20 persen menjadi diperdagangkan di 6.222,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 73,60 poin atau 1,15 persen pada 6.307,70 poin.
Pergerakan mengikuti petunjuk lemah dari pasar AS, yang merosot ketika tarif terbaru dalam perselisihan perdagangan dengan China mulai berlaku.
"Indeks utama merosot lebih dari dua persen, dan indeks Nasdaq yang sarat teknologi turun 3,4 persen," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.
Saham-saham teknologi lokal mengikuti, jatuh lebih dari tiga persen, sementara bank-bank Aussie turun sekitar 2,3 persen. Energi dan layanan kesehatan juga sangat terbebani.
Namun saham perusahaan emas melonjak karena investor mencari aset-aset safe haven.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot, dengan Commonwealth Bank turun 1,78 persen, ANZ turun 1,85 persen, National Australia Bank jatuh 4,96 persen, dan Westpac Bank turun 1,33 persen.
Saham-saham pertambangan beragam, dengan Rio Tinto turun 1,41 persen, Fortescue Metals naik 1,20 persen, BHP turun 1,57 persen, dan penambang emas Newcrest naik 2,91 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas merosot, dengan Oil Search turun 1,53 persen, Santos turun 1,22 persen, dan Woodside Petroleum turun 1,14 persen.
Supermarket terbesar Australia melemah, dengan Coles turun 0,12 persen, dan Woolworths turun 0,66 persen.
Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,58 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas kehilangan 2,32 persen dan perusahaan biomedis CSL merosot 1,56 persen.