Sibolga (ANTARA) - Seorang korban dampak aksi bunuh diri yang diduga dilakukan teroris pada Rabu (13/3) diri hari di Jalan Cendrawasih Gang Serumpun, Kota Sibolga, Sumatera Utara, kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Korban adalah Radiah Tamba (45), warga Jalan Gambolo, Kelurahan Pancuran Pinang, Kota Sibolga.
"Saat ini masih dirawat di RS Metta Medika Sibolga, tepatnya di lantai IV dengan kondisi wajah dan mata masih lebam serta telinga masih sering mengeluarkan darah," kata adik korban, Rukiah Tamba (43), di Sibolga, Senin (18/3).
Ia mengatakan, pada Rabu (13/3) dini hari itu kakaknya diminta adiknya yang lain, Sakdiah Tamba, menemaninya untuk mengambil jaket ke Gang Sedaun, yang lokasinya bersebelahan dengan Gang Serumpun lokasi terjadinya ledakan bom.
Baca juga: Istri terduga teroris di Sibolga diduga meledakkan diri
Baca juga: Istri terduga teroris di Sibolga diduga gunakan "bom lontong"
Baca juga: Jenazah terduga teroris Sibolga yang meledakkan diri belum dievakuasi
Saat mereka sampai di lokasi, terjadilah ledakan bom yang dahsyat tersebut dan Radiah Tamba terpental dan tergeletak di gang itu dengan kondisi berlumuran darah pada wajahnya, sementara Sakdiah Tamba berhasil selamat.
"Tinggallah kakak kami ini di lokasi dengan kondisi tidak sadarkan diri. Warga pun langsung mengangkatnya ke becak dan dilarikan ke RSU Metta Medika dini hari itu juga," katanya.
Sejak kejadian itu, menurut Rukiah, kakaknya belum pernah dikunjungi atau dilihat pihak pemerintah, padahal kakaknya telah menjadi korban.
Baca juga: Polisi sterilisasi lokasi ledakan di rumah terduga terorisme di Sibolga
Baca juga: Pelaku bom bunuh diri di Sibolga bernama Solimah warga Padangsidimpuan
Baca juga: Jasad perempuan dan balita ditemukan di rumah terduga teroris Sibolga
Atas dasar itu pihak keluarga menghubungi Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumory untuk memberitahukan bahwa ada korban bom Sibolga yang terlupakan.
"Kasihan juga melihat kakak saya ini, sepertinya terlupakan. Kami tidak tahu bagaimana tindak lanjut pengobatannya," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumory yang menerima informasi dari pihak keluarga langsung menemui korban.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran saya bersama tim ke rumah sakit ini, ada perhatian dari pemerintah untuk mendata korban guna mendapatkan perhatian dan bantuan," katanya.
Sementara itu menurut pengakuan dari pihak Rumah Sakit Metta Medika, awalnya korban dirawat di ICU dan sekarang sudah di ruangan rawat inap.
Sedangkan terkait proses pengobatannya ditanggung oleh lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK).
"Kemarin sudah datang berkunjung dari LPSK, dan biaya pengobatannya ditanggung oleh LPSK,” kata boru Hutabarat yang mengaku bekerja bagian administasi RS Metta Medika.