Taput (Antaranews Sumut) - Sebuah jembatan darurat rampung dibangun pasca ambrolnya jembatan penghubung desa di wilayah Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, akibat banjir luapan sungai Batang Toru yang disebabkan curah hujan tinggi, Jumat (14/12) lalu.
Pembangunan jembatan darurat dirampungkan masyarakat setempat pada Minggu (16/12), dengan tetap memanfaatkan jembatan ambrol pada satu sisi lainnya.
"Jembatan darurat dibangun masyarakat menunggu pembangunan jembatan permanen di 2019," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tapanuli Utara, Anggiat Rajagukguk.
Disebutkan, ambrolnya satu sisi jembatan disiasati dengan membangun jembatan darurat penghubung yang menggunakan sejumlah batang kelapa.
Batang kelapa diletakkan memanjang dari daratan hingga mencapai sisi jembatan yang ambrol sebagai kerangka jembatan yang kemudian dilapisi bilah-bilah papan yang disusun rapi hingga membentuk jembatan darurat sepanjang kurang lebih 12 meter dengan lebar 1,5 meter.
Baca juga: Banjir sungai Batang Toru sebabkan jembatan Siopat Bahal ambrol, akses warga terputus
Sebagai pengaman koridor, puluhan batang kayu broti juga dilekatkan pada kedua sisi panjang jembatan yang berfungsi sebagai pegangan saat warga hendak menyeberanginya.
"Saat ini, jembatan darurat sudah dapat dilalui masyarakat dengan menggunakan sepeda motor sebagai akses menuju dua desa, yaitu Desa Siopat Bahal dan Sitolu Ompu," sebut Anggiat.
Kembali ditegaskannya, jembatan darurat tersebut hanya bersifat sementara menunggu pembangunan jembatan permanen yang akan segera dibangun pada 2019 mendatang dengan besaran dana sekitar Rp.3 milar yang bersumber dari APBD Taput.
Ini akses darurat penghubung desa di Pahae Jae pasca jembatan ambrol
Minggu, 16 Desember 2018 22:02 WIB 6349
Jembatan darurat dibangun masyarakat menunggu pembangunan jembatan permanen di 2019