Karo (Antaranews Sumut) - Tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dalam beberapa bulan terakhir terus meningkat, menyusul menurunnya aktivitas Gunung Sinabung sejak Februari 2018 serta dibukanya kawasan wisata baru di Kecamatan Merek.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, Mulia Barus di Kabanjahe, Rabu, mengatakan berdasarkan data terakhir tercatat 700 ribu lebih wisatawan yang telah berkunjung baik itu domestik maupun mancanegara ke Tanah Karo.
"Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Karo mencapai 700 ribu lebih. Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Kita berharap dan yakin angka itu akan terus meningkat hingga akhir tahun dengan tambahan 10 persen lagi," katanya.
Menurut Mulia, meningkatnya kunjungan wisatawan pada tahun ini di Tanah Karo tidak terlepas dari peran serta pelaku wisata, salah satunya oleh Taman Simalem Resort.
Sebab, Taman Simalem Resort terus mengembangkan potensi-potensi wisata baru dengan bekerja sama kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
Bahkan, Taman Simalem Resort telah mendapat penghargaan Indonesian Suitainable Tourism Award (ISTA), yang menduduki peringkat kedua setelah Bali pada tahun 2017 dan tahun ini juga mendapat penghargaan sebagai Pamong Wisata Berkelanjutan.
"Apa yang telah diperbuat Taman Simalem Resort patut dicontoh, karena mereka membenahi wilayah Karo tanpa merusak, sehingga dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. Taman Simalem Resort menggabungkan sektor pariwisata dengan pertanian, yaitu agrowisata dan ecowisata," katanya.
Salah satu destinasi wisata baru di Karo yang terus dibenahi, jelas Mulia yakni beberapa desa di kawasan Kecamatan Merek, seperti di Desa Dokan yang dijadikan wisata budaya kearifan lokal.
Desa itu juga dikembangkan sektor pertaniannya dengan sistem organik, dimana kelompok tani diberikan pelatihan dan pembekalan untuk menerapkannya.
Hasil dari pertanian organik bisa dijadikan buah tangan oleh para wisatawan dan bahkan disuplai ke beberapa kabupaten/kota di Sumut hingga ke provinsi lain.
"Selain Desa Dokan, Desa Pangambaten, Desa Tongging, Desa Regaji dan Desa Mulia Rakyat, juga dikembangkan tanaman organik. Di sisi lain, Air Terjun Sipiso-piso di Desa Tongging dikembangkan untuk menampilkan atraksi budaya dan tempat souvenir yang dibangun serta paket edukasi pertanian," katanya.