Padangsidimpuan (Antaranews Sumut) - Salah satu upaya yang dilakukan untuk percepatan pemulihan pasokan listrik ke Pantai Barat adalah dengan melakukan rekonfigurasi jaringan sehingga suplai dari Bukittinggi bisa segera masuk. Proses ini dilakukan secara bertahap dengan maksimal daya yang bisa disuplai sebesar 3 Mega Watt (MW).
Sebanyak 3 MW pasokan listrik dari Bukittinggi siap menyumplai kondisi listik ke Pantai Barat, Mandailing Natal yang diakibatkan rusaknya tiang jaringan listrik karena banjir dan tanah longsor, ujar Pimpinan PT PLN Unit Pelaksana Pelanggan (UP3) Padangsidimpuan, Ronny Afrianto, Kamis.
Dalam keterangannya kepada awak media di PT PLN UP3 Padangsidimpuan, Ronny Afrianto menyebutkan guna memenuhi pasokan listrik di Pantai Barat, Mandailing Natal pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN di Bukittinggi untuk menyuplai kebutuhan sebanyak 3 MW.
Bencana yang melanda Kabupaten Mandailing Natal mengakibatkan beberapa titik tiang jaringan rusak sehingga terjadi pemadaman hingga ke Pantai Barat. Ada juga tiang yang patah hingga terbawa arus sungai dan tanah longsor beberapa waktu lalu.
"Upaya yang telah kita kerjakan sekarang ini, kami fokus rekonfigurasi dan perbaikan jaringan di daerah Simpang Gambir hingga Pulopadang, khususnya di Mandailing Natal," ujar Ronny.
Selain itu juga dilakukan pembenahan jaringan akibat tiang tumbang miring dan hanyut agar pasokan listrik bisa mengalir dengan baik di Mandailing Natal.
Material berupa 60 tiang sudah didrop dan siap untuk ditanam. Hari ini (Kamis, 15/11) juga kirim 30 tiang lagi. Kendala di lapangan, di beberapa titik kondisi struktur tanah tidak memungkinkan untuk menanam tiang seperti di daerah pinggiran sungai dan lokasi tanah longsor.
Tidak hanya itu, dalam upaya mengoptimalkan pasokan listrik personel dan peralatan juga sudah ditambah dengan melibatkan tim dari Rantauprapat. Total sebanyak 130 personel dan lima unit crane siap membantu menormalkan listrik hingga ke Pantai Barat dan keseluruhan di Mandailing Natal.
