Padangsidimpuan, 5/12 (Antarasumut)- Menyusul banjir yang terjadi Jum’at (2/12) lalu, pemerintah akhirnya menetapkan kota Padangsidimpuan sebagai kota darurat bencana.
Rapat yang dihadiri Asisten I AR. Marjhoni, Asisten III Rosad Lubis, Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kota Padangsidimpuan Khairul Harahap, Kadis Kesehatan Letnan Dalimunte, Kabid Pengairan PU Kota padangsidimpuan, Ahmad Juni, Staf Ahli, Lurah Hanopan, Gong Matua, Kepling dan sejumlah staf BPBD Kota padangsidimpuan.
Rapat tersebut digelar sebagai penyamaan persepsi dari setiap stakeholder dalam rangka tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan penetapan status Siaga darurat bencana, ucap Asisten III Abdul Rosad Lubis usai rapat.
Setelah melalui dialog panjang lebar dan berbagai masukan akhirnya menyimpulkan bahwa Pemerintah Kota Padangsidimpuan akan melakukan langkah pengajuan anggaran tanggap darurat kepada pemerintah pusat untuk menanggulangi tanggul atau beronjong yang mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi pada Jum’at lalu di Hanopan.
Ia menambahkan, masalah ini harus segera diatasi dengan mengajukan permohonan bantuan tanggap darurat kepada pemerintah pusat. Tentunya dalam hal ini pihak BPBD supaya segera menyiapkan peroposal untuk di bawa ker pusat, katanya.
Kalaks BPBD Kota Padangsidimpuan Khairul Harahap, mengatakan pada pertemuan yang digelar di Aula kantor Walikota Padangsidimpuan, Senin, Biarpun belum ada menimbulkan korban jiwa namun kerugian akibat bencana yang terjadi cukup besar sehingga pemerintah menetapkan Kota Padangsidimpuan sebagai darurat bencana, ucapnya.
BPBD tidak dapat bertindak sendiri tanpa dukungan lintas sektor yang ada. Kita sudah membuat dek karung plastik sebanyak 400 dan penanaman bambu. Untuk titik di hulu. Namun di lingkungan II ada 16 KK yang tergenang ini yang menjadi fokus. Karena akan berdampak pada masyarakat,â€katanya.
Dikatakan, masalah ini sudah dianggap siaga darurat karena potensinya hujan turun sampai Januari. “Dari PU minta kajiannnya dalam dua hari. Hari Rabu sudah selesai. Mengingat cuaca. Hari Kamis kita bawa ke pusat proposal kita ini,â€katanya.
Namun demikian langkah awal juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi banjir susulan agar tidak menimbulkan korban jiwa. “kepada Lurah dan kepling agar aktif memberikan himbauan akan bahaya banjir kepada warga dan membuat arah panah mengungsi bila banjir datang,â€katanya.
Sementara Lurah Hanopan, Gong Matua Nasution, mengatakan luas daerah yang terdampak akibat bencana diperkirakan mencapai 5 ha, Luas perkebunan karet 2 Ha, dan luas permukiman penduduk 3 ha. Sedangkan jumlah rumah yang dilanda banjir ada sekitar 16 KK atau sekitar 101 jiwa.
Langkah awal yang dilakukan saat ini menghimbau warga untuk lebih waspada akan terjadinya banjir susulan, karena intensitas hujan yang masih tinggi terjadi hingga saat ini, terangnya.