Simalungun, 12/11 (Antarasumut) - Bupati Simalungun, JR Saragih mengajak masyarakat Sumatera Utara tidak melupakan ribuan jiwa terdampak erupsi Gunung Sinabung yang hingga kini masih tinggal di posko pengungsian.
"Banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah, karena orang tuanya kehilangan sumber penghidupan," kata JR pada sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Kominfo Pemkab Simalungun, Akmal Harif Siregar pada acara pelantikan pengurus dan pameran foto Pewarta Foro Indonesia (PFI) Medan di lapangan Huntara, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Karo, Sabtu.
JR mengatakan, kondisi yang dihadapi para pengungsi, sampai saat ini masih tetap membutuhkan uluran tangan masyarakat Sumatera Utara, karena status Gunung Sinabung belum aman bagi masyarakat untuk kembali ke rumahnya dan mengelola lahan perkebunan atau pertaniannya.
"Masyarakat korban letusan Gunung Sinabung adalah saudara-saudara kita, sehingga saya mengharapkan dan mengajak seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara tetap memberikan perhatian mengulurkan tangan membantunya," kata JR.
JR yang diundang sebagai tokoh masyarakat Sumatera Utara oleh PFI pada acara tersebut mengatakan, peran pewarta foto yang sampai saat ini tetap eksis mengabdikan kondisi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung diharapkan bisa mengembalikan perhatian masyarakat untuk membantu meringankan beban para pengungsi.
Pada acara tersebut, JR melalui Kadis Kominfo dan Kabag Umum, Pahala Sinaga membeli tiga karya foto PFI yang dananya akan disumbangkan untuk anak-anak pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi mengatakan, PFI yang mewakili banyak media cetak, dan online baik lokal maupun asing, sampai saat ini tetap eksis mengabadikan kondisi korban letusan Gunung Sinabung, karena melihat sampai saat ini masih membutuhkan bantuan baik logistik dan biaya sekolah anak-anak.
Rahmad juga mengapresiasi kepedulian Bupati Simalungun, JR Saragih terhadap para pengungsi korban Gunung Sinabung yang sampai saat ini tetap memberikan perhatian, baik bantuan bahan makanan maupun pelayanan kesehatan di rumah sakit Efarina Etaham Brastagi miliknya.