Gunungsitoli, 7/10 (Antarasumut) - Korban penggusuran dari rumah bantuan BRR oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli masih tidur ditenda.
Surat permohonan pinjam pakai para korban masih belum diteken kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kota Gunungsitoli.
Atosokhi Halawa alias Ama Tiara salah satu korban yang masih tidur ditenda, ketika ditemui di perumahan BRR, Desa Dahana, Kota Gunungsitoli, Jumat, mengaku jika mereka masih belum menerima kunci rumah dari Pemko Gunungsitoli.
“Kami memang diundang dalam pertemuan beberapa waktu yang lalu. Dalam pertemuan, kami diminta mengajukan permohonan pinjam pakai, baru kami bisa kembali menempati rumah bantuan BRR. Kami sudah menyerahkan permohonan, tetapi hingga saat ini kami belum menerima kunci rumah, dan masih tidur ditenda,†ujar Atosokhi.
Menurut Atosokhi, hanya dia, istri dan anak anaknya saja yang masih tidur ditenda. Korban lainnya sudah menyewa rumah, bahkan ada yang sudah kembali menempati rumah bantuan BRR.
“Saya berharap Wali Kota Gunungsitoli mau terbuka hatinya, dan membantu kami yang tidak punya tempat tinggal. Kalau hanya saya dan istri saya yang tidur ditenda, tidak masalah bagi saya pak. Tetapi kami punya tiga anak balita, dan tiap malam mereka harus menahan dingin, apalagi di musim hujan ini,†tutur Ama Tiara.
Desieri Gea alais Ama Jaya yang sebelumnya juga tidur ditenda, ketika ditemui di lokasi yang sama mengaku masih belum menerima kunci rumah.
Tetapi rumah bantuan yang sebelumnya dia tempati sudah dibuka, karena dia diminta memasang kembali dinding pemisah dua unit rumah bantuan BRR yang sebelumnya dia tempati.
“Saya kini tidur di dalam rumah, karena saya sedang memasang kembali dinding pemisah dua unit rumah BRR yang selama ini saya tempati. Surat permohonan pinjam pakai sudah saya serahkan kepada Pemko Gunungsitoli, tetapi hingga saat ini masih belum keluar,†ungkap Desieri Gea.
Kepala Seksi Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset, Dinas PPKAD Kota Gunungsitoli Roy Purnama yang ditemui di kantor PPKAD Kota Gunungsitoli, Jalan Pancasila, Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, Kamis, mengakui jika dari 11 keluarga yang digusur dari rumah bantuan BRR, hanya satu keluarga yang telah menerima kunci.
“Kita sudah beri kunci kepada Desieri Gea alias Ama Jaya, karena kita meminta dia memasang kembali dinding pemisah dua unit rumah yang selama ini dia tempati. Sedangkan 10 keluarga lainnya, belum kita berikan kunci, karena permohonan mereka masih dalam proses, dan belum diteken Kepala Dinas PPKAD. Kemungkinan besar, hari senin surat pinjam pakai mereka akan diterbitkan,†terang Roy.