Medan, 4/7 (Antara) - Ketersediaan pasokan air bersih PDAM Tirtanadi terkendala akibat berkurangnya debit air Sibolangit yang disebabkan musim kemarau yang mulai melanda daerah itu.
Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Ir. Delviyandri di Medan, Minggu, mengatakan, anomali perubahan cuaca yang terjadi akhir akhir ini berdampak pada ketersediaan air bersih PDAM Tirtanadi.
Musim kemarau tahun ini yang diprediksi terjadi pada bulan Agustus ternyata terjadi lebih cepat dari perkiraan.
"Musim kemarau yang diperkirakan pada bulan Agustus terjadi lebih cepat pada pertengahan bulan Juni ini," katanya.
AKibat kemarau tersebut, lanjut dia, sangat berdampak pada ketersediaan air bersih khususnya yang bersumber dari Sibolangit.
Debit air Sibolangit mengalami penurunan dari 650 l/d turun menjadi 540 l/d, terjadi penurunan sekitar 110 l/d, selain itu tekanan air yang biasanya 5,4 kg/cm2 turun menjadi 2,8 kg/cm2.
Akibat penurunan debit dan tekanan air dari Sumber Air Sibolangit, beberapa kawasan mengalami gangguan pelayanan uakni Jalan Jamin Ginting - Pancur Batu, Simpang Selayang, RS. Adam Malik, Perumnas Simalingkar.
Kemudian Jalan Bunga Rinte Raya, Jalan Stella, Jalan Pencawan, Jalan Bunga Pancur Siwa, Jalan Bunga Pancur, RS. Jiwa Sembada, Jalan Palas Raya, Kompleks AURI Jalan Suwondo, Karang Sari, Perumahan Citra Wisata, Gedung Johor sekitarnya.
Namun PDAM Tirtanadi mencoba mencari solusi dengan menambah suplai air di kawasan tersebut yang bersumber dari IPA Sunggal dan IPA Deli Tua.
Untuk ketersediaan sumber air baku yang berasal dari air permukaan (Sungai), Delviyandri menuturkan bahwa belum ada penurunan debit yang signifikan sehingga belum mempengaruhi produksi air di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi.
"Kami mohon maaf atas gangguan ini, hal ini sepenuhnya merupakan gejala alam di luar kemampuan kami," katanya.