Sidikalang, 14/3 (Antarasumut) - Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemmas) Kabupaten Dairi Pasder Berutu menilai masih rendahnya kualitas tenaga pendamping desa yang direkrut untuk membantu perencanaan dana desa di Dairi.
Dia mengatakan, rekrutmen yang mendadak dengan pelatihan sangat singkat, kemungkinan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kualitas mereka jauh dari harapan.
Ia mencontohkan, masih banyak pendamping desa yang tidak mampu melakukan proses pendampingan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes), Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des) dan anggaran pendapatan belanja desa (APBDes).
Idealnya pendamping desa harus lebih menguasai penyusunan RPJMDes dari kepala desa.
"Realitanya di lapangan, terkhusus pendamping lokal desa masih kebingungan dalam penyusunan beberapa hal tersebut," katanya.
Sejauh ini, belum ada regulasi yang mengatur hubungan antara Bapemmas Kabupaten dengan pendamping desa. Namun, kita meminta kepada mereka untuk membuat laporan setiap bulannya.
Ia menyebutkan, pertanggungjawaban pendamping desa itu, langsung ke Satker P3MD Sumut.
Kabupaten Dairi pada 2015 mendapatkan 6 tenaga ahli, 32 pendamping desa dan 38 pendamping lokal desa. Rekruitmen ini untuk mengawal pelaksanaan dana desa untuk 161 desa yang tersebar di 15 kecamatan di Dairi.