Balige, Sumut, 18/3 (Antara) - Para pedagang di pasar Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, mengeluhkan kondisi kios yang baru dibangun pemerintah daerah setempat, karena ukurannya terlalu sempit, sehingga tidak mampu menampung seluruh barang dagangan milik mereka.
"Lapak yang dibangun dengan ukuran 1,5x1,75 meter itu terlalu sempit dan kami rasa tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat berjualan," kata Boru Siahaan, seorang pedagang di Balige, Rabu.
Ia mengaku, tiap hari saat mau berjualan barang dagangannya tidak bisa seluruhnya dibawa ke pasar, karena kondisi kiosnya sangat sempit dan para pedagang akan kesulitan menggelar dagangan mereka.
"Keluhan para pedagang atas ukuran kios yang dinilai terlalu sempit itu sudah pernah kami sampaikan terhadap anggota DPRD Tobasa," kata Siahaan.
Pedagang lainnya, Dermawan (40) menambahkan, sebelum gedung pasar ini dibangun, mereka bisa memiliki lapak yang lumayan luas dengan ukuran memadai.
Namun, kata dia, setelah dibangun justeru malah menjadi sempit. Padahal ada penambahan bangunan di lantai dua.
Pemkab Tobasa telah membangun gedung pasar berlantai dua di pusat kota Balige, dari dana APBN 2014 dengan 372 lapak di lantai dasar dan di lantai dua tersedia sebanyak 92 kios.
Kepala Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Tobasa Arifin Silaen menyebutkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi bersama para pedagang pasar Balige di Balai Desa komplek tugu D.I.Panjaitan Balige, pada Senin (16/3).
Diakuinya, para pedagang memang banyak yang menyampaikan keluhan, terutama masalah sempitnya lapak yang baru dibangun yang hanya berukuran 170x150 cm tersebut dan pihaknya meminta agar para pedagang menerima apa adanya bangunan baru.
Meski ada keluhan dari para pedagang tentang sempitnya lapak yang baru, pihaknya berharap agar para pedagang berbesar hati dengan apa yang diberikan pemerintah.
Menurutnya, kondisi lapak dengan ukuran sempit itu, dipengaruhi berbagai faktor, seperti pelebaran gang, penambahan tangga ke lantai dua, bangunan kamar mandi, dan pelebaran akses jalan menuju pasar.
Pihaknya sudah berupaya memikirkan hal tersebut dan mendiskusikannya hingga berulang kali, namun untuk menampung seluruh pedagang tetap mendapat bagian, maka ukurannya harus dipersempit, tanpa menambah atau mengurangi jumlah lapak sebelumnya.
"Peresmian pasar Balige dijadwalkan Senin (23/3) dan para pedagang boleh menempati lapak yang disediakan sesuai nomor yang sudah dibagikan," katanya. ***3***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/Suparmono/Suparmono)
Pedagang Keluhkan Kondisi Pasar Balige
Rabu, 18 Maret 2015 17:24 WIB 2564