Labuhanbatu, Sumut, 5/1 (Antara) - Harga beli Liquified Petrolium Gas (LPG) subsidi ukuran tiga kilogram diwilayah pesisir pantai Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) mencapai Rp27.000 pertabung.
"Sudah mahal, sulit pulanya mencarinya sekarang ini," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Perikanan dan Kelautan Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Muhyar pertelepon, Senin.
Disebutkan, terhitung sejak akhir Desember 2014, harga kebutuhan bahan bakar tersebut terus mengalami kenaikan, bahkan pernah mencapai Rp35.000 pertabung tiga kilogramnya.
"Sejak awal tahun inilah terus naik, bahkan pernah Rp35.000, tapi sekarang sekitar Rp27.000. Artinya, harga gas LPG subsidi itu sudah tidak layak lagilah," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah melakukan penertiban terhadap pengecer maupun pangkalan yang dihunjuk sebagai penyalur BBM subsidi tersebut, agar kehidupan warga pantai mayoritas nelayan tidak semakin memburuk.
Sementara, Sekretaris Pengawasan Penyaluran BBM Kabupaten Labuhanbatu yang juga Kepala Badan Pemerintahan Masyarakat Desa/Kelurahan pemerintah setempat, Jaid Harahap, terkesan enggan berkomentar.
Dicoba dihubungi melalui telepon selular Jaid belum bersedia mengangkat, dikonfirmasi via pesan singkat terkait tingginya harga LPG subsidi tiga kilogram, Jaid juga masih enggan menanggapinya.