Pematangsiantar, 19/11 (Antara) - Angkutan umum di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada hari kedua penetapan kenaikan premium dan solar tetap beroperasi melayani masyarakat yang membutuhkan sarana transportasi.
Para sopir angkutan kota dan angkutan desa di kedua daerah ini mengaku tidak ada diinstruksikan untuk melakukan mogok operasi sebelum pemberlakukan tarif baru.
"Enggak ada itu," kata Iyan (43 tahun), sopir CV Sepakat Karya Bersama, jurusan Beringin Kabupaten Simalungun-Kota Pematangsiantar, Rabu.
Warga Nagori Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok ini menegaskan, kesediaan untuk tetap beroperasi, khususnya pada pagi, siang dan sore hari meski ada instruksi mogok operasi.
"Kasihan sama para pelajar, bagaimana sekolah mereka," kata Iyan.
Iyan menjelaskan, pascakenaikan bahan bakar minyak harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp70.000 per hari dibandingkan sebelumnya.
Sedangkan tarif angkutan, para sopir berharap pengertian dari penumpang memberikan lebih dari ongkos biasanya supaya tidak merugi untuk biaya operasional dan setoran pemilik.
Sementara untuk angkutan kota, para sopir sudah menempelkan tarif baru di pintu masuk dengan ketentuan untuk umum Rp4.000 dan pelajar Rp3.000.
"Kalau tidak, kami bisa merugi. Penumpang berkurang, operasional dan setoran toke bertambah," kata Samsul, sopir angkutan kota CV Sinar Siantar.
Para sopir berharap pemerintah segera mengeluarkan dan memberlakukan ketentuan tarif baru supaya mereka memiliki legalitas dan bisa menjelaskan kepada para penumpang. ***3***
(T.KR-WRS/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
