Dua warga Kecamatan Bawalato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli terkait hasil rapid test keduanya yang reaktif COVID-19.
"Benar ada dua yang kita isolasi karena hasil tes rapid keduanya reaktif," kata Direktur RSUD Gunungsitoli dr.Julianus Dawolo, Selasa.
Namun, kata dia, maksud dari hasil rapid test reaktif adalah rapid test menunjukkan hasil positif, tetapi belum begitu nyata untuk dinyatakan positif corona.
Baca juga: Hanya Pulau Nias yang belum terkena COVID-19 di Sumut
Baca juga: Pemkab Nias kubur bangkai babi yang berserakan di Pantai Tagaule Nias
"Bisa saja hasil rapid test mengarah atau gejala awal penyakit lain atau false positif karena penyakit lain," katanya.
Untuk memastikan keduanya apakah benar positif atau negatif COVID-19, RSUD Gunungsitoli akan melakukan swab (PCR) ke laboratorium Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya ada tujuh warga di kecamatan tersebut yang menjalani rapid test untuk memastikan apakah telah terpapar corona.
Baca juga: Dua nelayan Nias Barat yang hilang ditemukan selamat
Namun hasilnya menerangkan jika lima warga mengalami demam berdarah dan malaria, sedangkan dua warga lainnya karena hasil rapid test reaktif, maka keduanya menjalani isolasi di RSUD Gunungsitoli mulai Senin malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Benar ada dua yang kita isolasi karena hasil tes rapid keduanya reaktif," kata Direktur RSUD Gunungsitoli dr.Julianus Dawolo, Selasa.
Namun, kata dia, maksud dari hasil rapid test reaktif adalah rapid test menunjukkan hasil positif, tetapi belum begitu nyata untuk dinyatakan positif corona.
Baca juga: Hanya Pulau Nias yang belum terkena COVID-19 di Sumut
Baca juga: Pemkab Nias kubur bangkai babi yang berserakan di Pantai Tagaule Nias
"Bisa saja hasil rapid test mengarah atau gejala awal penyakit lain atau false positif karena penyakit lain," katanya.
Untuk memastikan keduanya apakah benar positif atau negatif COVID-19, RSUD Gunungsitoli akan melakukan swab (PCR) ke laboratorium Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya ada tujuh warga di kecamatan tersebut yang menjalani rapid test untuk memastikan apakah telah terpapar corona.
Baca juga: Dua nelayan Nias Barat yang hilang ditemukan selamat
Namun hasilnya menerangkan jika lima warga mengalami demam berdarah dan malaria, sedangkan dua warga lainnya karena hasil rapid test reaktif, maka keduanya menjalani isolasi di RSUD Gunungsitoli mulai Senin malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020