Produktivitas padi kelompok tani Satahi Kelurahan Parau Sorat, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan panen mencapai 8,192 ton per hektare (Ha)
"Dibanding panen petani sebelumnya meningkat dari semula 6 ton menjadi 8 ton lebih per Ha," kata Koordinator BPP Sipirok, dari Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, Junna, Jumat (21/2).
Capaian panen padi varietas inpari 33 awal tahun 2020 (Februari) seberat 8 ton lebih ini setelah hasil ubinan yang dilakukan pihak BPS Tapanuli Selatan bersama BPP, dan PPL setempat.
Baca juga: POPT Batang Angkola lakukan Gerdal hama wereng
"Peningkatan produktivitas padi ini tidak lepas dari binaan PPL Sipirok yang memakaikan benih berlebel, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama secara intensif," sebutnya.
Namun berbeda di Desa Padang Bujur di kecamatan yang sama (Sipirok) produktivitas padi petani hasil ubinan dengan BPS 6,4 ton per Ha.
Baca juga: Dolly Pasaribu doakan Angkola Selatan sukses tuan rumah MTQN
"Rendahnya produktivitas padi petani Padang Bujur yang cuma 6,4 ton per Ha dibanding produktivitas padi kelompok tani Satahi Parau Sorat mencapai 8,192 ton per Ha terkait soal benih," kata Yenni Lubis, Kaseksi metode dan informasi bidang penyuluhan Dinas Pertanian Tapanuli Selatan yang dihubungi, Jumat.
Menurut Yenni, sebagian petani Desa Padang Bujur masih bertani dengan pola seperti selama ini atau belum merobah kebiasaan seperti penggunaan benih berlabel.
"Namun, kita (dinas pertanian) tetap berupaya melakukan pendampingan petani melalui PPL untuk meningkatkan SDM petani dalam rangka mewujudkan petani yang Mandiri," kata Yenni.
Peningkatan produktivitas padi menurut Yenni lebih jauh sangat dipengaruhi varietas unggul dan bersertifikat, pengairan yang baik, pola tanam yang serentak, pemakaian pupuk seimbang, juga faktor alam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Dibanding panen petani sebelumnya meningkat dari semula 6 ton menjadi 8 ton lebih per Ha," kata Koordinator BPP Sipirok, dari Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, Junna, Jumat (21/2).
Capaian panen padi varietas inpari 33 awal tahun 2020 (Februari) seberat 8 ton lebih ini setelah hasil ubinan yang dilakukan pihak BPS Tapanuli Selatan bersama BPP, dan PPL setempat.
Baca juga: POPT Batang Angkola lakukan Gerdal hama wereng
"Peningkatan produktivitas padi ini tidak lepas dari binaan PPL Sipirok yang memakaikan benih berlebel, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama secara intensif," sebutnya.
Namun berbeda di Desa Padang Bujur di kecamatan yang sama (Sipirok) produktivitas padi petani hasil ubinan dengan BPS 6,4 ton per Ha.
Baca juga: Dolly Pasaribu doakan Angkola Selatan sukses tuan rumah MTQN
"Rendahnya produktivitas padi petani Padang Bujur yang cuma 6,4 ton per Ha dibanding produktivitas padi kelompok tani Satahi Parau Sorat mencapai 8,192 ton per Ha terkait soal benih," kata Yenni Lubis, Kaseksi metode dan informasi bidang penyuluhan Dinas Pertanian Tapanuli Selatan yang dihubungi, Jumat.
Menurut Yenni, sebagian petani Desa Padang Bujur masih bertani dengan pola seperti selama ini atau belum merobah kebiasaan seperti penggunaan benih berlabel.
"Namun, kita (dinas pertanian) tetap berupaya melakukan pendampingan petani melalui PPL untuk meningkatkan SDM petani dalam rangka mewujudkan petani yang Mandiri," kata Yenni.
Peningkatan produktivitas padi menurut Yenni lebih jauh sangat dipengaruhi varietas unggul dan bersertifikat, pengairan yang baik, pola tanam yang serentak, pemakaian pupuk seimbang, juga faktor alam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020