Setelah mengelilingi enam pulau terluar yang ada di tiga provinsi Pulau Sumatera selama tujuh hari akhirnya Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T) Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara, akhirnya tiba dengan selamat di Dermaga Lantamal I Belawan, Kamis (5/9).

Kepala KPw Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan, penukaran uang kas keliling kapal yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut) bekerjasama dengan Lantamal I Belawan mulai dari Kamis lalu (29/8) hingga Kamis (5/9) mencapai Rp3,3 miliar. Dari total tersebut, 60 persen diantaranya merupakan uang tidak layak edar (UTLE).

"Dari Rp3,3 miliar yang kita bawa dan ditukarkan oleh masyarakat di pulau-pulau 3T itu, 60 persen diantaranya merupakan UTLE. Hanya 40 persen yang masih layak edar. Ini membuktikan bahwa di pulau-pulau 3T lebih memang lebih banyak uang yang tidak layak edar. Inilah tugas BI untuk menggantinya dengan yang layak edar," katanya.

Tim yang dipimpin Syamsul Bakti dan berlayar menggunakan kapal perang TNI AL KRI Lemadang-632 dengan kapten kapal Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan, berangkat pada Kamis (29/8), mengunjungai Pulau Weh, Sabang Provinsi Aceh, Pulau Nasi (Aceh), Pulau Berhala (Sumut), Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, dan Pulau Selatpanjang atau Pulau Tebingtinggi (Riau).

Di pulau-pulau tersebut, Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan 3T Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara melakukan sosialisasi tentang uang rupiah guna menegakkan kedaulatan NKRI di pulau yang berbatasan dengan negara Malaysia tersebut. Selain itu tim juga melakukan penarikan uang lusuh maupun tidak layak edar dan diganti dengan uang yang baru baik pecahan kecil maupun besar dalam kondisi uang hasil cetak sempurna  (HCS). 
 
Tim Ekspedisi Kas Keliling Bank Indonesia berfoto bersama Komandan KRI Lemadang-632 Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan (tengah) saat berada di perairan Selat Malaka Sumatera Utara, Kamis (5/9). (Antara Sumut/Septianda Perdana)

Penukaran uang kas keliling kapal yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut) bekerjasama dengan Lantamal I Belawan mulai dari Kamis lalu (29/8) hingga Kamis (5/9) mencapai Rp3,3 miliar. Dari total tersebut, 60 persen diantaranya merupakan uang tidak layak edar (UTLE).

Dalam Ekspedisi Kas Keliling di pulau-pulau terluar tersebut, tim BI berhasil menarik sebanyak Rp2 miliar lebih uang tidak layak edar (UTLE) mulai dari pecahan 1.000 hingga 100.000 dari total uang baru yang dibawa Rp3,356 miliar. Sedangkan sisanya Rp1,35 miliar uang yang masih layak edar. Secara rinci tim berhasil menukarkan uang baru sebesar Rp800 juta di Pulau Sabang dan Pulau Nasi (Aceh) dan sebanyak Rp2,5 miliar lebih di Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan Pulau Tebingtinggi (Riau).

Sementara itu Danlantamal I Belawan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid sangat mengapresiasi program kas keliling kapal yang dikomandoi oleh Komandan KRI Lemadang 632, Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan tersebut serta pemberian bantuan pojok baca yang diberikan oleh BI kepada TK Hang Tuah 1 Belawan.

"Ini merupakan bentuk sinergi pemerintah yang didedikasikan untuk negeri, dalam hal ini BI dengan TNI AL. Saya berharap ke depan, kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi," katanya.

Pimpinan rombongan Tim Ekspedisi Kas Keliling BI Syamsul Bakti menyampaikan, kegiatan ini merupakan program BI dimana secara nasional menargetkan mengunjungi sebanyak 160 pulau terluar yang ada di Indonesia, dan tim ekspedisi dari BI Kantor Perwakilan Sumatera Utara (Medan) mengunjugi enam pulau yaitu, Pulau Sabang, Pulau Nasi (Aceh), Pulau Berhala (Sumut), Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, dan Pulau Tebingtinggi (Riau).


Baca juga: Antisipasi peredaran uang palsu, Tim Ekspedisi BI sosialisasi uang rupiah di pulau terdepan

Baca juga: Cegah peredaran upal BI sosialisasi rupiah di SDN 23 Bengkalis

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019