Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T) Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara, kembali melanjutkan perjalanan menyampaikan sosialisasi uang rupiah dan penarikan uang lusuh di Pulau Bengkalis, Desa Senggoro, Kec. Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau guna mencegah peredaran uang palsu (upal). 

Kepala rombongan Tim Ekspedisi, Syamsul Bakti di Bengkalis, Selasa (3/9) mengatakan sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah merupakan salah satu upaya BI untuk mengantisipasi terjadinya peredaran uang palsu. Apalagi di pulau yang terletak di Selat Malaka ini sangat rawan terjadinya peredaran uang palsu. 

"Pulau terdepan, terluar, dan terpencil terutama yang berbatasan dengan Selat Malaka, sangat rawan terjadi peredaran uang palsu di tengah laut.

Makanya kita hadir di sini memberikan sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat, supaya dapat membedakan uang rupiah asli dan uang rupiah palsu," katanya. 

Kali ini tim ekspedisi yang dipimpin Syamsul Bakti memberikan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah di SD Negeri 23 Bengkalis. 

Kepala SDN 23 Bengkalis Maharani  menyampaikan terimakasih atas kehadiran BI dari Medan yang telah memberikan bantuan peralatan olahraga serta memberikan sosialisasi tentang uang rupiah ini.

Pihaknya berharap BI mau kembali hadir ke sekolah yang berada di salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Selat Malaka tersebut. 

"Semoga bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak kami di sini. Begitu juga dengan sosialisasi yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami untuk mengetahui uang rupiah asli dan uang palsu. 

Kedepan kita juga akan sosialisasikan tentang uang rupiah ini kepada orang tua murid agar tidak bisa tertipu mendapatkan uang palsu," katanya. 

Ia menambahkan bahwa sosialisasi tersebut sangat penting terutama bagi anak-anak dan guru-guru, sehingga kedepannya anak-anak tidak bisa ditipu bila diberi dengan uang palsu. 

Sementara itu Kepala Desa Senggoro Basrah Hamid juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran BI Medan di desanya tersebut.

 "Mudah-mudahan di Desa Senggoro ini tidak ada beredar uang palsu. Dan dengan kedatangan BI ini, kami menjadi mengerti ciri-ciri keaslian uang rupiah yang ada di negara kita ini," katanya.

Pada tahun 2019 ini BI menargetkan mengunjungi sebanyak 160 pulau terluar yang ada di Indonesia, dan tim ekspedisi dari BI Kantor Perwakilan Sumatera Utara (Medan) mengunjungi enam pulau yaitu, Pulau Sabang, Pulau Nasi (Aceh), Pulau Berhala (Sumut), Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, dan Pulau Tebingtinggi (Riau).

Kegiatan ini merupakan salah satu tugas BI untuk di seluruh wilayah NKRI, termasuk pulau terdepan, terluar, terpencil. Tugas Tim Ekspedisi Kas Keliling BI mengunjungi pulau-pulau terluar tersebut untuk melakukan sosialisasi tentang rupiah, serta melakukan penarikan uang lusuh yang tidak layak edar dan diganti dengan uang baru.

Sebelumnya, Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan 3T yang menggunakan kapal KRI Lemadang 632 dengan Kapten Kapal Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan, serta mendapatkan pengawalan dari TNI AL telah mengunjungi Pulau Sabang, Pulau Nasi, Pulau Berhala, Pulau Rupat, dan Pulau Bengkalis. Selanjutnya akan mengunjungi Pulau Tebingtinggi (Riau). 

Baca juga: Tim ekspedisi BI perkenalkan kepada siswa Pulau Rupat metode 3 D

Baca juga: Tim Ekspedisi BI sosialisasi keaslian uang rupiah kepada TNI di Pulau Berhala
 

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019