Madina (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjajaki peluang kerja sama investasi dengan delegasi pengusaha asal Malaysia di sejumlah sektor strategis, mulai dari energi terbarukan, layanan kesehatan, hingga pariwisata.
Pertemuan tersebut berlangsung di Medan, Jumat (19/12) dalam suasana komunikatif dan konstruktif. Pada kesempatan itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Inovasi, dan Riset Daerah (Bapperida) Madina, Birul Walidain, memaparkan secara rinci potensi investasi yang dimiliki daerah tersebut.
Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution mengatakan, salah satu sektor yang ditawarkan kepada investor adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Kami telah menyampaikan presentasi terkait potensi minihidro dan PLTA di Madina yang jumlahnya kurang lebih 20 titik. Paparan tersebut sudah kami sampaikan dan dipahami oleh saudara-saudara kita dari Malaysia,” kata Saipullah.
Selain sektor energi, Pemkab Madina juga memaparkan potensi pariwisata unggulan, di antaranya pengembangan kawasan wisata Taman Raja Batu yang direncanakan dilengkapi dengan wahana kereta gantung.
“Dengan paparan itu, mereka sudah mendapatkan gambaran yang utuh terkait rencana pengembangan pariwisata di Madina,” ujar Saipullah.
Pada sektor kesehatan, Bupati menyampaikan bahwa pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan juga terbuka untuk kerja sama dengan pihak investor. Menurutnya, pengembangan rumah sakit membutuhkan dukungan pendanaan besar serta peralatan medis yang memadai guna meningkatkan kualitas pelayanan.
“RSUD Panyabungan telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menangani tujuh jenis penyakit dan disiapkan sebagai rumah sakit rujukan. Saat ini tingkat okupansi sudah di atas 100 persen, sehingga perlu penambahan gedung rawat inap, gedung bedah umum, poli, serta revitalisasi bangunan lama,” jelasnya.
Saipullah menambahkan, peluang kerja sama investasi di RSUD Panyabungan cukup terbuka karena rumah sakit tersebut telah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Dengan status BLUD, rumah sakit dapat melakukan kerja sama dengan pengusaha yang ingin mengembangkan bisnisnya di bidang hospital,” katanya.
Ia juga berharap, hasil pertemuan tersebut dapat diteruskan kepada para pengusaha di Malaysia, termasuk potensi pemanfaatan energi surya di Madina. Salah satu delegasi yang hadir dalam pertemuan itu adalah Datuk Bahrom Nasution, perwakilan Solar Gading Kencana milik Datuk Ir Guntur Tobing.
“Mudah-mudahan pertemuan selanjutnya bisa lebih teknis agar ada tindak lanjut konkret dari penjajakan investasi ini,” pungkas Saipullah.
