Medan,2/1 (ANTARA) -Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara hingga posisi September 2012 masih sebesar 10,41 persen dari jumlah penduduk provinsi itu atau mencapai 1.378.400 orang dengan terbanyak berada di pedesaan.
"Meski masih di kisaran 10,41 persen tetapi jumlah itu sudah menurun 28.800 orang dibandingkan posisi Bulan Maret yang masih sebanyak 1.407.200 orang,"kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Suharno di Medan, Rabu.
Menurut dia bahwa garis kemisknan di Sumut secara total sebesar Rp271.738 per kapita per bulan, dimana untuk di daerah perkotaan sebesar Rp295.080 dan di pedesaan Rp249.165.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang digelar September 2012, menunjukkan jumlah penduduk miskin di Sumut lebih banyak ditemukan atau berada di pedesaan.
Jumlah penduduk miskin di pedesaan sebanyak 709.100 orang dan di perkotaan 669.300 orang.
"Penurunan angka kemiskinan di Sumut selama Maret hingga September disebabkan beberapa faktor seperti inflasi yang rendah dan terjadinya pertumbuhan ekonomi,"katanya.
Selama Maret-September, inflasi umum relatif rendah yakni sebesar 2,30 persen, sementara perekonomian Sumut pada triwulan III 2012 juga tumbuh 3,27 persen terhadap triwulan I.
"Pemerintah Provinsi Sumut terus berupaya menekan angka kemiskinan dengan berbagai upaya termasuk dengan menekan inflasi,"katanya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, menyebutkan, untuk menekan lebih besar lagi angka kemiskinan di Sumut, pemerintah harus mendorong terciptanya wirausahawan baru dan pembangunan infrastruktur.
Wirausahawan baru bisa mengurangi angka pengangguran yang juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kemiskinan.
Wirausahawan baru juga bisa memicu pertumbuhan perekonomian yang akhirnya juga bisa menekan kemiskinan.
"Harus ada kebijakan yang kuat bahkan semacam pemaksaan untuk mendorong tumbuhnya wirausahawan baru di Sumut yang potensi SDA (sumber daya alam) -nya sangat dan masih bagus dan besar,"katanya.
Wirausahawan baru itu juga perlu ditingkatkan di kabupaten/kota Sumut karena selain potensi SDA nya cukup bagus juga di satu sisi rentan dengan angka kemiskinan.
Pembangunan infrastruktur juga sangat diperlukan karena bisa membuka daerah yang masih terisolir dan semakin memperlancar pengangkutan berbagai produk yang dihasilkan petani yang berdampak pada kenaikan harga jual.***3***
(T.E016/B/I014/I014)