Medan (ANTARA) - KONI Sumatera Utara turut berduka atas bencana alam, berupa banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beberapa waktu lalu.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, KONI Sumut berkomitmen untuk hadir dan memberikan dukungan nyata sebagai wujud kepedulian dan solidaritas kemanusiaan kepada saudara-saudara yang terdampak.
Terkait hal tersebut KONI Sumatera Utara menggelar penggalangan dana untuk nantinya disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana alam tersebut yang hingga kini masih menyisakan duka mendalam.
Aksi penggalangan dana sebagai bentuk rasa solidaritas atas masyarakat yang terdampak bencana tersebut digelar disela acara Rapat Kerja KONI Sumut yang digelar di Hotel Emerald Garden, Medan, Senin.
Ketua KONI Sumut Kol (Pur) Hatunggal Siregar mengatakan kepedulian terhadap sesama merupakan nilai yang harus dijunjung semua pihak, termasuk insan olahraga.
Bencana alam yang melanda tiga provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh, bukan hanya merusaj sarana dan prasara, namun juga memakan korban jiawa yang tidak sedikit.
Untuk Sumatera Utara, beberapa kabupaten terdampak banjir dan longsor seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Langkat.
Pengurus KONI Sumut merasa tergugah untuk memberikan bantuan dan sudah menggalang dana. Aksi tersebut juga sesuai dengan arahan KONI Pusat yang juga menguntruksikan mendata atlet yang juga terdampak.
“Penggalangan yang kami lakukan hanya bersifat internal. Mengenai daerah yang dituju untuk penyaluran dan apakah dalam bentuk barang atau langsung bentu uang, kami akan bahas lebih lanjut dan ini akan kami sampaikan kepada peserta rapat kerja ini. Bantuan yang diberikan itu dari merupakan bentuk kepedulian kita semua terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Kita harapkan bantuan yang nanti diberikan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para terdampak bencana,” katanya.
Sementara terkait rapat kerja tersebut, ada beberapa poin penting yang dibahas, khususnya program pembinaan atlet yang dipersiapkan menghadapi PON 2028 di NTT dan NTB.
Untuk persiapan itu, juga telah digelar Program Pembinaan Intensif (PPI) yang diikuti 131 atlet dari 15 cabang olahraga. Mereka adalah atlet peraih medali, bain emas, perak maupun perunggu di PON 2024 lalu.
Baru baru ini KONI Sumut juga telah mengirimkan atlet untuk mengikui PON Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah. Sumut sendiri di even tersebut berhasil menempati peringkat 7 dengan 8 emas, 16 perak dan 31 perunggu.
“Melalui raker ini kita harapkan muncul ide ide kreatif dalam upaya memajukan olahraga di Sumatera Utara, khususnya dalam upaya kita menghadapi PON mendatang. PON lalu kita bisa empat besar, nah itu menjadi PR bagi kita bagaimana di PON mendatang bisa mempertahankan prestasi itu,” katanya.
Selain melakukan penggalangan dana untuk bencana alam, Rapat kerja tersebut juga dirangkai dengan penandatanganan MoU antara KONI dengan BNNP Sumut, Bank Sumut, BPJS ketenagakerjaan, Rumah Sakit hermina Medan dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan.
Sebelumnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara M. Mafullah Daulay menyebutkan prestasi yang dicapai kontingen Sumatera Utara dengan menempati peringkat empat merupakan prestasi yang cukup membanggakan.
Namun ia mengingatkaan agar semua insan olahraga di daerah itu untuk tidak terlalu lama dengan nostalgia dengan capaian di PON 2024 lalu yang bisa menembus empat besar.
PON 2028 menjadi tantangan besar bagi Sumatera Utara, bagaimana prestasi itu bisa dipertahankan. Dengan waktu yang tiga tahun lagi tentunya bukanlah waktu yang lama untuk terus mematangkan persiapan menghadapi PON mendatang.
“Melalui rapat kerja ini tentunya kita harapkan memuculkan bayak program, salah satunya bagaimana persiapan untuk mengahdapi PON mendatang bisa lebih maksimal. Artinya pembinaan yang dilakukan benar benar tepat sehingga muncul atlet atlet yang benar benar siap dan mampu mengukir prestasi di PON mendatang,” katanya.
