Medan (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menyokong Kelompok Briket Siadari, Pematangsiantar, guna meningkatkan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Kami memberikan bantuan kepada kelompok tersebut sebagai pengembangan produksi briket ramah lingkungan yang berbahan dasar limbah batok kepala," ujar General Manager PLN UID Sumatera Utara Ahmad Syauki di Medan, Selasa.
Syauki mengatakan sebelumnya Kelompok Briket Siadari hanya mampu memproduksi 5–10 kilogram briket per hari dengan peralatan sederhana dan kapasitas listrik terbatas.
Kini, menurut dia, setelah menerima bantuan berupa peningkatan daya listrik menjadi 16.500 VA, instalasi panel kelistrikan serta tiga mesin produksi utama yakni penepung, mixing, dan pencetak briket dapat menambah kapasitas produksinya melonjak hingga 75–100 kilogram per hari.
Selain itu, tenaga kerja bertambah dari dua menjadi enam orang dengan membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar, serta pendapatan usaha naik dari sekitar Rp500 ribu menjadi lebih dari Rp3 juta per bulan.
"Pemanfaatan limbah meningkat 100 persen karena seluruh batok kelapa yang sebelumnya terbuang kini diolah menjadi energi alternatif," katanya.
Pihaknya tidak hanya menyalurkan listrik, tapi juga menyalakan harapan dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Melalui program PLN Peduli, kami ingin memastikan energi listrik memberikan nilai tambah bagi UMKM dan lingkungan.
Syauki mengatakan selain memberikan manfaat ekonomi, program itu juga berkontribusi terhadap penurunan potensi emisi karbon karena menggantikan bahan bakar fosil dengan energi biomassa.
"Langkah kecil dari UMKM lokal ini sejalan dengan visi besar PLN untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," ujar dia.
Syauki mengatakan program itu juga menjadi contoh penerapan ekonomi berbasis komunitas, dimana limbah yang dulunya tidak bernilai kini menjadi sumber penghidupan.
PLN tidak hanya memberikan bantuan alat dan daya listrik, tetapi juga memastikan transfer pengetahuan dan pelatihan keselamatan kerja dasar agar kegiatan produksi berjalan aman, efisien, dan berkelanjutan.
