Toba (ANTARA) - Komandan Distrik Militer 0210, Letkol Kav Ronald Tampubolon yang membawahi wilayah 4 Kabupaten Tapanuli Utara, Toba, Humbahas, dan, Samosir mengungkapkan, peristiwa keracunan massal puluhan pelajar di wilayah Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba telah disikapi dengan penutupan sementara atas dapur MBG di lokasi tersebut.
"Operasional dapur sudah ditutup sementara. Dan sampel makanan sudah dibawa ke Medan untuk diuji lab oleh BPOM," ujar Letkol Ronald sesuai fungsinya dalam berkoordinasi dan menjalankan pengawasan pelaksanaan program nasional makan bergizi gratis kepada Antara, Kamis (16/10).
Disebutkan, terkait peristiwa ini, pihaknya akan menunggu hasil uji lab dalam tiga hingga lima hari ke depan.
"Terkini, anak-anak yang sebelumnya dirawat sudah banyak yang diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Tinggal sedikit yang masih dirawat di RS Balige dan RS Porsea," terangnya.
Ronald mengatakan, TNI AD dalam hal ini Kodim 0210 masih terus melaksanakan pendampingan makan bergizi gratis di SPPG lainnya dengan tetap melaksanakan sidak berkala untuk mengantisipasi hal serupa.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Toba dr Freddy Sibarani kepada Antara mengatakan, data terkini hingga Kamis (16/10), pukul 21.00 WIB, jumlah kasus keracunan akibat konsumsi makanan MBG di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, terus bertambah, sebab selain siswa SMP Negeri 1 Laguboti, insiden serupa juga terjadi di SD Tanding Laguboti, sehingga total korban keracunan kini mencapai 95 siswa.
Perawatan intensif atas siswa yang keracunan sebelumnya ditetapkan di tiga titik, yakni di Puskesmas Laguboti, Rumah Sakit HKBP Balige, dan di RSUD Porsea.
"Terkini, masih ada sebanyak 33 siswa yang masih menjalani rawat inap. Di RS Porsea ada 11 orang dan di RS HKBP terdapat 22 orang siswa, sementara di Puskesmas Laguboti sudah tidak ada lagi korban yang menjalani perawatan," terangnya.
"Pemerintah Kabupaten Toba menyampaikan turut prihatin atas terjadinya gangguan pencernaan akibat mengkonsumsi makanan bergizi gratis yang dialami siswa SMP negeri 1 Laguboti, Siswa SMK Laguboti, dan siswa SD Tanding Laguboti pada Rabu 15 Oktober 2025 kemarin," sebut dr Freddy.
Dikatakan, pemerintah kabupaten lewat instansi terkait bekerja sama dengan TNI/Polri berupaya melakukan penanganan cepat terhadap korban yang mengalami mual, muntah, sakit kepala, pusing dan ada yang sesak nafas.
