Sergai (ANTARA) - Bencana alam banjir di Serdang Bedagai (Sergai) terus meluas, 1.203 rumah dilaporkan terendam. Kedalam air yang terus meninggi membuat warga mulai mengungsi ketempat lebih aman.
Pantauan Antara Kamis (16/10/2025) banjir terparah ada di Desa Seirampah, Cempedak Lobang dan Desa Sei Rejo. Beberapa warga di Desa Cempedak Lobang mulai mengungsi kerumah sanak keluarga.
Bandrun (50) warga Dusun I, Desa Cempedak Lobang kepada Antara mengatakan kondisi air semakin parah setelah hujan terus mengguyur selama empat hari. Ketinggian air mulai dari tumit kaki kini telah mencapai 1 meter. Ia terpaksa mengungsi ke rumah keluarga.
" Kondisi air semakin tinggi, yang kita khwatirkan jika air terus tinggi maka ternak serta perabotan rumah akan terendam" ucap Bandrun.
Puluhan rumah terdampak, kini mulai ditinggalkan warga. Sedangkan perabotan terlebih dahulu diamankan ketempat yang tinggi.
" Untuk sementara kami tinggal di rumah keluarga dulu dan ini kembali terkena banjir setelah tiga tahun terakhir tidak pernah banjir" ucap Ratna masih warga Cempedak Lobang.
Plt Kades Cempedak Lobang Ahmadi kepada Antara mengatakan sekitar 20 KK harus mengungsi kerumah tetangga dan saudara dan sebagain masih bertahan. Kondisi air kini masih terus meninggi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Sergai, Abdul Rahman Purba, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim tanggap darurat untuk melakukan berbagai upaya penanganan di lapangan.
“Kami langsung melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu masyarakat terdampak dan meminimalisir dampak bencana,” ujarnya.
Rahman Purba menjelaskan banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan tersebut berdampak pada sekitar 1.203 kepala keluarga (KK) dengan total 3.829 jiwa terdampak.
beberapa upaya yang sudah dilaksanakan antara lain pendirian dua unit tenda pengungsian di Desa Cempedak Lobang dan satu unit tenda posko pengungsi di Dusun II Desa Melati II.
Selain itu, BPBD juga mengirimkan satu unit perahu karet ke Desa Cempedak Lobang untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir.
“ BPBD juga sudah mengajukan permintaan bantuan logistik tambahan ke BPBD Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Sosial Sumut,” tambahnya.
BPBD bersama pemerintah desa juga telah melakukan pendataan korban terdampak serta pemantauan ketinggian air secara berkala oleh tim satgas di lapangan.
Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) pun turut dikerahkan untuk melakukan pembersihan saluran drainase lingkungan agar aliran air dapat lebih lancar.
Rahman menegaskan, pihaknya terus bersiaga dan memantau situasi di wilayah terdampak mengingat curah hujan yang masih tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika ada peningkatan debit air,” tegasnya.
Langkah cepat BPBD Sergai ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan kondisi masyarakat dan mengurangi risiko bencana susulan akibat cuaca ekstrem yang masih melanda sebagian wilayah Kabupaten Sergai.
