Medan (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) menawarkan hasil kerajinan berbahan sarung di ajang Aquabike World Championship 2025 di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Pemilik Sekka Craft, Pasu Dame yang sekaligus perajin kriya berbahan sarung mengatakan hasil karyanya terinspirasi dari masyarakat Kabupaten Toba yang kerap menggunakan sarung.
"Biasanya orang-orang tua kita dulu menggunakan sarung. Tetapi semakin berkembangnya zaman sudah jarang," ujar Pusa Dame di Kabupaten Toba, Jumat.
Oleh karena itu, dirinya terinspirasi menghasilkan karya yang menggunakan kain bahan sarung agar kebiasaan yang dilakukan tetap dilestarikan
Pasu Dame menjelaskan hasil kerajinan berbahan sarung dapat dihasilkan menjadi tas, kalung, gantungan kunci, tempat kacamata, tempat tisu hingga suvenir lainnya.
Dia mengaku kerajinan yang dihasilkan merupakan hal yang baru di wilayahnya sehingga menjadi perhatian para pembeli.
"Saya mulai ini melihat peluang yang ada. Saya lihat Danau Toba yang merupakan Destinasi Super Prioritas, tetapi apa oleh-oleh khasnya. Jadi ya hasil kerajinan berbahan sarung ini," kata dia.
Dalam kejuaraan balap air internasional itu, Pasu Dame yang memulai usaha sejak tahun 2019 ini menawarkan sebanyak 40 jenis hasil kriya kepada para pengunjung.
"Ada juga kerajinan berbahan tenun ulos. Kira-kira saya bawa 40 jenis," kata dia.
Dame yang juga merupakan UMKM binaan Dinas Koperasi Kabupaten Toba itu menawarkan hasil kriya dengan harga mulai Rp5 ribu hingga Rp200 ribu.
"Pembeli rata-rata dari luar kota. Kegiatan ini cukup membantu untuk memperkenalkan produk kami di luar Toba," ujarnya.
Ajang Aquabike World Championship 2025 dilaksanakan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, pada 13-17 Agustus 2025.
