Medan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara mencatat produk usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) di ajang Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025 ada yang berhasil menembus pasar internasional.
"Saat ini sudah ada yang melakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMKM dan buyer dalam kegiatan KKSU. Ada empat UMKM yang terdiri dari usaha kopi dan gula aren dalam melakukan kerja sama dengan pihak pembeli dari Malaysia, Prancis dan Malaysia," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut Rudy Brando Hutabarat di Medan, Jumat.
Rudy menyebut secara keseluruhan UMKM yang dibina BI sampai bulan Juni ini sudah berhasil mengekspor produk senilai sekitar Rp46,9 miliar.
Untuk itu, ia mengatakan, pihaknya terus mendorong UMKM bisa berdaya saing tinggi dan naik kelas. Karena produk di wilayah Sumut memiliki kualitas yang tidak kalah dengan daerah lainnya seperti kopi dan produk lainnya.
Ia menambahkan, saat ini UMKM sudah mulai sadar lingkungan, dan pihaknya melihat bahan yang digunakannya sudah ramah lingkungan untuk didaur ulang.
Ajang KKSU digelar pada 18-20 Juli 2025 di Medan, Sumut, dengan tujuan untuk perluasan akses pasar dari lokal menuju "go global", dan perluasan kolaborasi dengan berbagai mitra dan UMKM, serta pemangku kepentingan lainnya..
Dalam ajang KKSU 2025 melibatkan sekitar 300 UMKM dan para desainer lokal. Sementara itu untuk kegiatan transaksi penjualan bisa dilakukan secara langsung dan daring.
"Peningkatan UMKM dengan kolaborasi dengan berbagai pihak harus terus berkesinambungan. Karena ini bukan hanya untuk kepentingan sekarang, tetapi kita berbicara untuk masa depan UMKM yang lebih baik lagi," ucapnya.
