Medan (ANTARA) - Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan "water rescue" atau penyelamatan pertama di dalam air di Kepulauan Nias.
"Sebanyak 25 personel Kompi 4 Batalyon C Pelopor didukung personel dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan setempat untuk kegiatan ini," ujar Komandan Satuan Brimob Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Rantau Isnur Eka di Medan, Senin.
Rantau mengatakan kegiatan itu melaksanakan latihan SAR (search and rescue) dengan fokus pada materi "water rescue" di wilayah Kepulauan Nias.
Lebih lanjut, peningkatan itu dalam rangka kemampuan penyelamatan di air yang berisiko tinggi seperti laut, sungai, dan wilayah kepulauan.
"Dalam skenario latihan, para personel dilatih melakukan teknik penyelamatan korban tenggelam, evakuasi menggunakan perahu karet, serta penanganan pertama terhadap korban di titik aman;" tutur dia.
Karena, Rantau mengatakan latihan itu menuntut ketangguhan fisik, kekompakan tim, serta ketepatan teknik dalam situasi darurat perairan. Sebab, karakteristik geografis Kepulauan Nias yang didominasi laut dan wilayah pesisir.
Selain itu, latihan tersebut sekaligus menjadi ajang simulasi nyata yang mencerminkan kondisi di lapangan.
"Sinergisitas dengan Basarnas juga menunjukkan pentingnya koordinasi lintas instansi dalam upaya penyelamatan dan mitigasi bencana," kata Rantau.
Kegiatan itu juga menegaskan Brimob bukan hanya satuan elit dalam pengamanan dan penegakan hukum, tapi juga garda terdepan dalam misi kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa.
Yaitu dengan terus ditingkatkan kemampuan seperti "water rescue", Brimob Polda Sumut membuktikan kesiapan penuh dalam menjawab setiap panggilan tugas demi keselamatan masyarakat.