Medan (ANTARA) - Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendukung rencana penerapan lima hari sekolah, baik tingkat SMA maupun SMK.
Ketua Bidang Organisasi BMPS Provinsi Sumut Hasan Basri mengatakan, rencana tersebut sangat positif untuk pengembangan karakter siswa karena materi pelajaran lebih padat.
"Sekolah lima hari itu, sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Kota Medan. Ada penambahan jam belajar dan mamadatkan pelajaran, sehingga lebih terstruktur dan intensif," tutur Hasan di Medan, Rabu.
Menurutnya, bahwa Senin sampai Jumat anak-anak berada di sekolah, sedangkan pada Sabtu anak-anak bisa mengembangkan dirinya lewat minat dan bakatnya.
Dengan adanya penambahan jam belajar, lanjut dia, maka program Presiden RI Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis atau MBG bisa lebih efektif.
Penerapan lima hari sekolah ini juga telah diatur Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.
"Pengembangan diri itu bisa dilakukan bersama ayah, ibu, organisasi intra sekolah, bisa siapa saja yang membangun kemampuan dalam kecapakan hidup. Berinteraksi sosial bersama masyarakat," papar Hasan.
Apalagi di era saat ini, jelas dia, banyak orang tua bekerja seharian, sehingga kebersamaan antara anak dan orang tua menjadi terbatas.
Pihaknya juga mengatakan, bahwa lima hari sekolah ini bisa dijadikan sebagai quality time bagi orang tua dan anak yang sibuk bekerja.
"Lima hari sekolah juga bisa mendukung kegiatan nonformal, memberi ruang bagi anak mengikuti kursus, kegiatan seni, olahraga, atau kegiatan keagamaan," ungkap Hasan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Alexander Sinulingga mengatakan, rencana penerapan pembelajaran lima hari sekolah tersebut mulai berlaku pada tahun ajaran 2026/2027.
Pihaknya menyebutkan, sekolah lima hari ini merupakan visi misi Gubernur Sumut Bobby Nasution yang merancang pembelajaran bagi SMA/SMK, baik negeri maupun swasta.
"Pelaksanaan sekolah lima hari itu, berada di satuan pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Paling cepat tahun ajaran baru 2026/2027," ucap Alexander.
