Tanjung Balai (ANTARA) - Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung Balai Asahan (TBA) melaksanakan tes urine rutin bagi seluruh pegawainya, Sabtu.
Kegiatan tersebut merupakan upaya proaktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan aman, serta menjaga kepercayaan publik terhadap integritas lembaga pemasyarakatan sekaligus langkah preventif untuk memastikan tidak ada pegawai yang terlibat penggunaan narkotika.
Kegiatan tes urine juga diharapkan dapat mengurangi potensi penyalahgunaan narkoba tidak hanya di kalangan pegawai, tetapi berdampak positif terhadap rehabilitasi narapidana yang ada di lapas.
Kepala Lapas Tanjung Balai Asahan, Irhamuddin mengatakan, keikutsertaan dirinya menjalani tes urine menunjukkan komitmen penuh dalam menjaga disiplin dan integritas di lingkungan lapas, dan sebagai bentuk contoh teladan bagi anggota.
“Saya ikut dalam tes ini untuk memberikan contoh bahwa setiap pegawai, tanpa kecuali harus bersih dari narkoba dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” katanya.
Dinyatakan Irhamuddin, hasil tes urine yang dilakukan menunjukkan bahwa seluruh pegawai dinyatakan negatif dari penggunaan narkotika. Keberhasilan itu membuktikan efektivitas kebijakan internal serta dukungan semua pihak dalam menerapkan program pencegahan yang terstruktur dan berkala.
"Hasil tes urine menunjukkan seluruh pegawai bebas dari narkotika, diharapkan momentum menjadi titik tolak peningkatan kualitas manajemen dan pengawasan di lingkungan Lapas. Diharapkan program serupa terus dilaksanakan secara berkala, sehingga integritas lembaga tetap terjaga dan masyarakat mendapatkan jaminan keamanan serta keadilan yang optimal," kata Irhamuddin.
Sementara Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban, Muslihul Hayat mengapresiasi pelaksanaan tes urine yang diikuti seluruh pegawai dan hasilnya negatif.
Menurutnya, kegiatan itu tidak hanya meningkatkan rasa aman di lingkungan kerja, tetapi juga memperkuat upaya penanggulangan narkotika secara menyeluruh.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan melakukan pengawasan ketat agar tidak ada celah bagi penyalahgunaan narkotika di lingkungan lapas,” kata Muslihul.
Dia menambahkan, Lapas TBA tetap menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menjalankan program pencegahan narkotika dengan harapan dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba dan meningkatkan profesionalisme seluruh pegawai, sehingga lingkungan kerja tetap kondusif dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada warga binaan.