Medan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Sumatera Utara, bakal negrouping atau menggabungkan seratusan lebih sekolah dasar negeri (SDN) guna meningkatkan mutu pendidikan melalui revitalisasi pelayanan pendidikan.
"Dari 382 SDN di Kota Medan, di antaranya 142 SDN negrouping menjadi 57 SDN dan 85 SDN bergabung," ucap Kepala Disdikbud Kota Medan Benny Sinomba Siregar, di Medan, Selasa.
Sementara sisanya, lanjut dia, sebanyak 239 SDN berstatus tetap, dan terdapat satu SDN ditutup karena tidak ada siswa yang belajar di Kota Medan.
Hal ini sesuai visi misi Pemkot Medan dalam meningkatkan mutu pendidikan, yakni memajukan masyarakat Kota Medan melalui revitalisasi pelayanan pendidikan.
"Kemudian, kesehatan yang modern dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kota Medan," katanya.
Adapun tujuan regrouping ini guna meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi masyarakat Kota Medan, efisiensi penyelenggaraan pendidikan, efektivitas pengawasan, dan mencapai pendidikan unggul.
Sedangkan dasar melakukan penetapan SDN regrouping karena dalam titik lokasi terdapat dua atau lebih sekolah, sehingga kurang efektif.
"Jumlah siswa yang kurang, sarana dan prasarana kurang memadai, penyebaran tenaga guru yang tidak sesuai, dan tidak memiliki sertifikat tanah," tutur Benny.
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan mempersiapkan program regrouping dengan sebaiknya.
"Saya ingin program ini disiapkan dengan sebaiknya, jangan sampai merugikan masyarakat," kata Bobby.
Pihaknya menekankan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan untuk mempersiapkan sekolah unggulan di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
"Harus ada standar indikator sekolah unggulan, dan peserta didik yang masuk sekolah unggulan harus selektif. Baik segi akademik maupun prestasi," jelas Bobby.