Tapanuli Selatan (ANTARA) - Petugas sosialisasikan cara Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis Wereng Batang Coklat (WBC) terhadap tanaman padi sawah di Desa Sorimaon, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Petugas POPT PHP Kecamatan Angkola Muaratais, Ali Husni Dalimunthe, Selasa (14/1), mengatakan gerakan pengendalian hama wereng ini dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Antara lain Kepala Desa Sorimaon, Azwar Anas, Koordinator BPP Angkola Muaratais beserta PPL se- Angkola Muaratais, serta Kelompok Tani dan masyarakat Desa Sorimaon.
"Kegiatan yang melibatkan kerjasama berbagai pihak ini diharapkan dapat menekan populasi OPT dan meminimalisir kerusakan pada tanaman padi, sehingga hasil panen dapat tetap optimal," katanya.
Kelompok Tani (Koptan) Anggrek yang berada di Desa Sorimaon, Angkola Muaratais menjadi lokasi utama kegiatan ini. Pengendalian dilakukan pada tanaman padi dengan umur 20 hingga 50 hari setelah tanam (hst), dengan varietas padi yang terdiri dari Infari, Mekongga, dan lokal.
"Luas area yang dikendalikan mencapai 10 hektar dari total 48 hektar luas pertanaman padi di desa tersebut," katanya.
Menurut Ali Husni Dalimunthe, populasi OPT WBC di wilayah ini mencapai 7 ekor per rumpun (ek/rpn), dengan luas serangan sebesar 0,5 hektar dan intensitas serangan 7,25%.
"Untuk mengendalikan OPT tersebut, digunakan pestisida FiDiPO 500 SL dengan bahan aktif Dimehipo 500 g/l, yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan," tutupnya.