Jakarta (ANTARA) - Sebanyak lima tenda pengungsian didirikan tim gabungan untuk menampung 5.623 orang korban banjir di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa lima tenda didirikan di lokasi strategis oleh personel BPBD Asahan untuk menampung ribuan korban banjir yang melanda Desa Sei Dua Hulu dan Simpang Empat di Kecamatan Simpang Empat itu.
Para warga dievakuasi ke tenda pengungsian setelah rumah mereka terendam banjir yang disebabkan oleh guyuran hujan berintensitas deras dan luapan sungai di Asahan pada Jumat (1/11) malam.
Berdasarkan laporan dari tim petugas gabungan di lapangan kepada BNPB, terdata sedikitnya ada 1.427 unit rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian muka air 30-50 centimeter.
Pusdalops BNPB juga mengonfirmasi banjir luapan sungai tersebut turut merusak sebanyak enam jembatan, dua fasilitas ibadah, dan sejumlah ruas jalan di Kecamatan Simpang Empat, Asahan.
Abdul mengatakan, sejumlah warga saat ini dilaporkan mulai meninggalkan tenda pengungsian untuk kembali rumahnya karena banjir yang menyusut. Namun pihaknya mengingatkan warga Asahan untuk tetap waspada dan bersiap siaga dengan potensi banjir susulan.
Adapun upaya kesiapsiagaan tersebut misalnya seperti mempersiapkan stok logistik makanan serta menyimpan dokumen dan barang berharga ke tempat yang lebih aman, atau bahkan mempersiapkan rencana evakuasi mandiri.
BNPB mendapati berdasarkan hasil pengamatan cuaca wilayah Kabupaten Asahan masih berpotensi dilanda hujan berintensitas ringan hingga sedang dalam beberapa hari ke depan.
Kabupaten Asahan juga merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang menjadi langganan banjir dengan ketinggian muka air mencapai 1,5 - 2 meter.
Pusdalops BNPB mencatat dalam tiga bulan terakhir wilayah langganan banjir itu menyasar Kecamatan Tanjung Balai, Teluk Dalam, Tinggi Raja, Simpang Empat, Sei Dadao, dan Silau Laut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima tenda pengungsian didirikan untuk korban banjir di Asahan Sumut