Medan (ANTARA) - Pakar hukum pidana dan kriminolog dari Sumatera Utara Dr. Redyanto Sidi, SH, MH, mengajak semua pihak, termasuk kepolisian, orang tua, dan guru, untuk bekerja sama dalam menangani kenakalan remaja.
“Kolaborasi antara orang tua dan guru sangat krusial dalam memantau aktivitas pelajar setelah sekolah. Hal ini untuk mencegah mereka terlibat dalam perilaku menyimpang yang seringkali berujung pada kejahatan,” kata Redyanto Sidi ketika dihubungi dari Medan, Selasa (22/10).
Dia menekankan pentingnya mendata pelajar yang belum diizinkan mengendarai sepeda motor guna mencegah keterlibatan mereka dalam kejahatan jalanan, seperti geng motor dan begal.
“Banyak pelajar yang hanya ikut-ikutan tanpa memahami risiko. Mereka bisa menjadi korban dari pengaruh negatif di sekitar mereka,” jelasnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti pentingnya peran tokoh pemuda dan masyarakat dalam memberikan edukasi di lingkungan masing-masing.
“Diharapkan, remaja dapat berfungsi sebagai duta pencegahan kenakalan, sehingga memberikan dampak positif bagi komunitas,” ujar dia.
Redyanto juga mengusulkan pemeriksaan rutin terhadap penggunaan narkotika di kalangan remaja sebagai langkah preventif. Pemeriksaan berkala di lingkungan rumah dan sekolah dapat membantu mengurangi risiko penyalahgunaan narkotika.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi pelajar, serta mencegah mereka dari pengaruh negatif yang dapat mengarah kepada kejahatan,” jelas Redyanto Sidi.
Kriminolog serukan penanganan kenakalan remaja melalui kerjasama komprehensif
Selasa, 22 Oktober 2024 11:39 WIB 577