Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus memperkuat kemampuan siswa madrasah terhadap penggunaan bahasa asing di sekolah.
"Adanya pembiasaan bahasa asing, baik Arab maupun Inggris, kemudian tahfiz Alquran dan lain sebagainya," ucap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumut Ahmad Qosbi di Medan, Selasa.
Sebab, ujar dia, dengan pembiasaan menggunakan bahasa asing itu diharapkan bisa meningkatkan daya saing siswa madrasah, terutama Madrasah Aliyah ketika menjadi alumni di lapangan pekerjaan.
Pentingnya keilmuan, baik sains dan pengetahuan umum yang dikombinasikan dengan pemahaman keagamaan agar siswa madrasah meraih kecerdasan dan pribadi berakhlakul karimah.
Data Kanwil Kemenag Provinsi Sumut menyebutkan jumlah lembaga Raudhatul Athfal/RA (taman kanak-kanak) hingga madrasah di Sumatera Utara per 1 Januari 2024, sebanyak 4.844 unit dengan jumlah sebanyak 635.495 siswa.
Terdiri atas RA swasta 1.968 unit dengan 86.302 siswa, Madrasah Ibtidaiyah Negeri/Swasta 1.067 unit dengan 204.629 siswa, Madrasah Ibtidaiyah 1.192 unit dengan 230.428 siswa, dan Madrasah Aliyah 617 unit dengan 114.136 siswa.
"Siswa harus berhasil dalam hal sains dan ilmu pengetahuan umum, lalu siswa juga harus memiliki akhlakul karimah, dan pemahaman agama yang tinggi," kata dia.
Dengan begitu, kompetensi siswa maupun siswi di Kementerian Agama RI lebih siap untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
"Hadirnya para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, kami harapkan pendapatnya sebagai perbaikan dan kemajuan lembaga pendidikan di Kementerian Agama," kata Ahmad.
Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut Mulia Banurea mengungkapkan tujuan pelaksanaan pertemuan para pemangku kepentingan.
Pihaknya merinci, sumbang kepentingan maupun penggiat pendidikan di Sumatera Utara untuk layanan pendidikan yang lebih inovatif lagi.
"Solusi peserta akan kami sampaikan ke pemangku kebijakan di Kanwil Kemenag Sumatera Utara. Kami berkomitmen menjadikan siswa madrasah dapat tempat terbaik saat melanjutkan pendidikannya," tutur Mulia.
Data Kanwil Kemenag Provinsi Sumut menyebutkan jumlah lembaga Raudhatul Athfal/RA (taman kanak-kanak) hingga madrasah di Sumatera Utara per 1 Januari 2024, sebanyak 4.844 unit dengan jumlah sebanyak 635.495 siswa.
Terdiri atas RA swasta 1.968 unit dengan 86.302 siswa, Madrasah Ibtidaiyah Negeri/Swasta 1.067 unit dengan 204.629 siswa, Madrasah Ibtidaiyah 1.192 unit dengan 230.428 siswa, dan Madrasah Aliyah 617 unit dengan 114.136 siswa.
"Siswa harus berhasil dalam hal sains dan ilmu pengetahuan umum, lalu siswa juga harus memiliki akhlakul karimah, dan pemahaman agama yang tinggi," kata dia.
Dengan begitu, kompetensi siswa maupun siswi di Kementerian Agama RI lebih siap untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
"Hadirnya para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, kami harapkan pendapatnya sebagai perbaikan dan kemajuan lembaga pendidikan di Kementerian Agama," kata Ahmad.
Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut Mulia Banurea mengungkapkan tujuan pelaksanaan pertemuan para pemangku kepentingan.
Pihaknya merinci, sumbang kepentingan maupun penggiat pendidikan di Sumatera Utara untuk layanan pendidikan yang lebih inovatif lagi.
"Solusi peserta akan kami sampaikan ke pemangku kebijakan di Kanwil Kemenag Sumatera Utara. Kami berkomitmen menjadikan siswa madrasah dapat tempat terbaik saat melanjutkan pendidikannya," tutur Mulia.