"TP PKK Sumut, berkomitmen bersama seluruh instansi terkait menurunkan stunting. Apalagi target stunting 2024 sebesar 14 persen , tahun ini harus kita kejar bersama-sama, dengan sinergi ini kita bisa mencapai target, bersama-sama kita mampu," ujar dia
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, angka prevalensi stunting di Sumatera Utara berhasil turun menjadi 18,9 persen atau berkurang sekitar 2,2 persen, dari tahun sebelumnya yang 21,1 persen.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam menurunkan angka stunting di wilayah, antara lain dengan memanfaatkan layanan posyandu.
Baca juga: Pemprov Sumut targetkan angka stunting 14,5 persen pada 2024, berikut upaya yang dilakukan
Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengatakan percepatan penurunan angka stunting membutuhkan keterpaduan dan intervensi lintas sektor secara spesifik.
Dia menyebut adanya empat poin penting yang perlu ditindaklanjuti bersama dalam penurunan angka prevalensi stunting di wilayah ini.
Pertama, kata dia, mengaktifkan 15.344 posyandu yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di wilayah ini. Kedua, melakukan penimbangan 100 persen bayi di bawah dua tahun.
"Setelah itu, bahu-membahu untuk memaksimalkan layanan posyandu serta memberikan jaminan makanan sampai kepada balita di bawah dua tahun serta ibu hamil," kata dia.
Baca juga: Wali Kota: Prevalensi stunting di Medan 5,8 persen pada 2023