Dikatakan Kompol Asep, mobil tersebut diyakini menjadi petunjuk lain di balik tabir tewasnya pensiun bernama Saiwan tersebut. Saat ini, pihaknya sudah mengantongi identitas dan juga terus mengumpulkan informasi untuk mengetahui keberadaan tersangka.
"Pelaku diduga merupakan orang terdekat yang memang mengetahui kebiasaan korban. Motifnya belum kami ketahui," lanjutnya.
Hingga saat ini, kata dia, sebanyak lima orang saksi telah dimintai keterangan. Dari kesaksian kelimanya, mengarah ke satu orang yang saat ini dalam pengejaran. Kompol Asep juga mengimbau pihak keluarga agar pelaku dapat menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami akan terus mengejar hingga pelaku bisa kami ringkus. Semoga dalam waktu dekat pelaku berhasil kami amankan," tukasnya.
Sebelumnya, Saiwan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya, Rabu malam (29/5). Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan berlumuran darah dan sudah menimbulkan bau tak sedap.
"Jenazah Pak Saiwan pertama kali ditemukan anaknya yang datang dari daerah Kubang. Ia sudah tak bisa dihubungi dua hari belakangan," sebut Ketua RW setempat, Ivan.
Selama ini, Saiwan diketahui memang tinggal sendirian di rumahnya dan selalu didatangi sopirnya setiap hari. Namun saat mayat korban ditemukan, sang sopir tidak berada di lokasi.
"Informasi dari keluarganya, Pak Saiwan ini baru pulang dari bank dua hari sebelum ditemukan mayatnya. Sopirnya tidak ada di rumah, mobil korban juga tidak ada lagi," kata Ivan
"Pelaku diduga merupakan orang terdekat yang memang mengetahui kebiasaan korban. Motifnya belum kami ketahui," lanjutnya.
Hingga saat ini, kata dia, sebanyak lima orang saksi telah dimintai keterangan. Dari kesaksian kelimanya, mengarah ke satu orang yang saat ini dalam pengejaran. Kompol Asep juga mengimbau pihak keluarga agar pelaku dapat menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami akan terus mengejar hingga pelaku bisa kami ringkus. Semoga dalam waktu dekat pelaku berhasil kami amankan," tukasnya.
Sebelumnya, Saiwan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya, Rabu malam (29/5). Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan berlumuran darah dan sudah menimbulkan bau tak sedap.
"Jenazah Pak Saiwan pertama kali ditemukan anaknya yang datang dari daerah Kubang. Ia sudah tak bisa dihubungi dua hari belakangan," sebut Ketua RW setempat, Ivan.
Selama ini, Saiwan diketahui memang tinggal sendirian di rumahnya dan selalu didatangi sopirnya setiap hari. Namun saat mayat korban ditemukan, sang sopir tidak berada di lokasi.
"Informasi dari keluarganya, Pak Saiwan ini baru pulang dari bank dua hari sebelum ditemukan mayatnya. Sopirnya tidak ada di rumah, mobil korban juga tidak ada lagi," kata Ivan