Samosir (ANTARA) - Destinasi wisata, Menara Pandang Tele di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang sebelumnya sempat ditutup untuk umum selama hampir 2 tahun dikarenakan proses perbaikan, kini objek wisata tersebut tampil dengan wajah baru dan berhasil memikat belasan ribu wisatawan lokal maupun mancanegara sejak diresmikan 4 hari lalu (24/12).
Sesuai data pemerintah setempat melalui Ketua Tim Pengelola sementara Water Front City (WFC) Pangururan dan Menara Pandang Tele dari Pemkab Samosir, Rudi Siahaan, Sabtu (28/12), menguraikan jumlah wisatawan dari tanggal 24 - 27 Desember 2024 tercatat sebanyak 12.440 pengunjung mendatangi lokasi destinasi wisata Menara Pandang Tele-Samosir tersebut.
"Di hari pertama peresmian tercatat 1.981 pengunjung, di hari kedua 2.781 pengunjung. Kemudian pada hari ketiga 4.083 pengunjung dan semalam (27/12) ada 3.595 pengunjung. Total kunjungan dalam 4 hari ini ada 12.440 wisatawan yang datang dari berbagai wilayah provinsi bahkan turis dari luar negeri," sebutnya
Rudi menambahkan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan saat menikmati pesona keindahan pemandangan Danau Toba yang menakjubkan dari atas 'sky walk' (jembatan jalan layang) yang berada di objek wisata Menara Pandang Tele, pihaknya menerapkan pembatasan jumlah pengunjung yang menaiki sarana 'sky walk' itu.
"Demi kemananan pengunjung dibatasi hanya 200 orang saja. Dan kami juga menghimbau pengunjung tidak berlama-lama di 'sky walk', agar pengunjung lainnya dapat kebagian memandang," ucapnya.
Lebih lanjut, Rudi juga mengatakan terkait harga tiket masuk (HTM) menikmati keelokan pemandangan alam terindah di Sumut itu dalam satu panorama yang menajubkan yakni Gunung Pusuk Buhit, Pulau Samosir, Patung Yesus Sibea-bea, Air Terjun Efrata dan megah nya Danau Toba di lokasi destinasi wisata Menara Pandang Tele itu, pemerintah telah menetapkan harga yang sangat terjangkau dengan besaran Rp 10 ribu/orang untuk sekali masuk.
Salah satu pengunjung asal Bogor, Juan mengungkapkan berkunjung ke wisata Menara Pandang Tele ingin menikmati pemandangan Danau Toba dari ketinggian sambil menikmati pemandangan alam lainnya karena dianggap sebagai lokasi strategis.
"Menara pandang ini lokasinya strategis. Dari ketinggian ini kita dapat memandang dengan jelas semua pemandangan alam yang luar biasa keren," katanya.
Pengunjung lainnya, Bryan asal Kepri (Kepulauan Riau) mengungkapkan ingin mengeksplorasi wisata-wisata menarik yang ada di Danau Toba.
"Saya tertarik melihat dari menara pandang Tele ini. Apalagi sekarang sudah penampilan baru dengan lebih banyak lagi fasilitas. Jadi semakin seru mengabadikan momen bersama keluarga sambil menikmati alam Danau Toba saat liburan seperti ini,"
Sebelumnya, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menyampaikan, saat ini adalah masa hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mengajak masyarakat baik dalam dan luar wilayah Provinsi Sumut untuk beramai-ramai melihat objek wisata Menara Pandang Tele sebagai objek wisata baru di Kabupaten Samosir.
"Kami sangat berbangga serta mengajak masyarakat, wisatawan hingga perantau untuk singgah di Menara Pandang Tele masa liburan ini. Apa yang kita nantikan sudah selesai dan telah di serah terima kan kepada Pemkab Samosir untuk kita kelola. Objek menara pandang Tele ini adalah wajah baru Samosir setelah sebelumnya ada Water Front City Pangururan. Semoga kedepan kita bersama dapat merawatnya dengan baik," jelasnya.
Menara pandang Tele yang dibuka setiap hari mulai pukul 06:00 WIB hingga pukul 00:00 itu, sebut Vandiko memberikan banyak waktu bagi pengunjung untuk mengeksplorasi keindahan alam sekitar Menara pandang. Dengan jarak 22 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten Samosir, yakni Kecamatan Pangururan yang terletak di jalan lintas Tele-Pangururan.
"Meningkatkan kenyamanan wisatawan kita ada sediakan fasilitas seperti area parkir, coffee shop dan restoran, kamar mandi, 'sky walk', ukiran marga-marga Batak, lukisan, tempat diskusi (martarombo) hingga rest area. Semoga wisatawan merasa betah dan ingin terus kembali berkunjung ke Samosir ini," kata Vandiko.