Medan (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut) menyebut kasus kecelakaan lalu lintas(lakalantas) yang terjadi di wilayah hukumnya selama "Operasi Ketupat Toba 2024" menurun dibandingkan pada 2023.
"Selama 'Operasi Ketupat Toba 2024', terjadi hanya satu kasus lakalantas dengan satu korban meninggal dunia, dua korban luka ringan dengan kerugian materiil Rp200 ribu," ujar Kepala Polres Tanjungbalai AKBP Yon Edi Winara, Rabu.
Yon Edi melanjutkan kasus ini menurun dibandingkan pada 2023, dengan satu kasus laka lantas terdiri dari tiga orang meninggal dunia, dua orang luka ringan.
"Dibandingkan dengan 'Operasi Ketupat Toba 2023' ada 1 kasus laka lantas 3 orang korban meninggal dunia, 2 orang korban luka ringan dengan kerugian materiil Rp12 juta," ucapnya.
Dia mengatakan operasi kali ini dinilai dapat berjalan dengan baik, ditandai dengan lancarnya arus lalu lintas di kota tanjungbalai sehingga masyarakat merasakan mudik aman, ceria dan penuh makna.
Pada operasi ini, Polres Tanjungbalai mengerahkan sebanyak 227 personel gabungan emat pos pelayanan yang berada di wilayah tersebut. Selain itu, Polres Tanjungbalai juga melakukan patroli jalan dan mengawasi rumah yang ditinggal pemudik.
Petugas juga melakukan pengawasan dan pengecekan seluruh stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di wilayah hukumnya guna memastikan kelancaran penyaluran bahan bakar minyak menjelang mudik Lebaran 2024.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan 12.092 personel gabungan dalam Operasi Ketupat Toba 2024 untuk pengamanan Lebaran 2024.
Personel gabungan itu terdiri atas TNI/Polri bersama pemerintah daerah untuk pengamanan Lebaran. Pihaknya juga menyiapkan 89 pos pengamanan, 68 pos pelayanan, 102 pos terpadu, penjagaan 22 objek terminal, 18 stasiun kereta api, 16 pelabuhan, 6 bandara, 190 pusat belanja, 2.670 masjid, dan 242 tempat wisata.
Polres: Lakalantas di Tanjungbalai turun selama Operasi Ketupat Toba
Rabu, 17 April 2024 20:29 WIB 2788