Samarinda (ANTARA) - Pakar dan pelatih kebugaran di Kota Samarinda, Reza Fatchurahman, menyampaikan pentingnya mengatur waktu dan intensitas olahraga semasa menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
"Kita bisa meluangkan waktu 30 hingga 45 menit untuk berolahraga setelah berbuka dan sebelum shalat tarawih," kata Reza di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa.
Menurut dia, olahraga juga bisa dilakukan menjelang waktu berbuka puasa agar tubuh terhindar dari kemungkinan mengalami dehidrasi dan bisa segera mendapat asupan nutrisi untuk memulihkan energi.
"Setelah berolahraga, kita memiliki waktu terbaik, di mana tubuh sangat membutuhkan nutrisi. Jadi, sangat penting untuk mengisi kembali energi dengan makanan yang bergizi," katanya.
Reza mengatakan bahwa intensitas olahraga juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh selama berpuasa.
"Tubuh kita perlu beradaptasi dengan kondisi saat berpuasa. Jadi, mungkin kita perlu mengurangi intensitas untuk menghindari kelelahan dan dehidrasi," katanya.
Menurut Reza, olahraga tidak perlu dilakukan setiap hari selama bulan puasa.
"Melakukan olahraga seperti senam atau angkat beban sebanyak tiga sampai empat kali seminggu sudah cukup, dengan durasi 30 menit," katanya.
Reza juga mengemukakan pentingnya menyeimbangkan aktivitas olahraga dengan konsumsi makanan bergizi selama berpuasa.
Mereka yang hendak menurunkan berat badan, ia mengatakan, sebaiknya mengatur konsumsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan kalori tidak sampai melebihi kebutuhan tubuh.
"Kita harus ingat bahwa setiap orang memiliki batas kalori yang berbeda-beda. Jika kita mengonsumsi lebih dari yang dibutuhkan, maka tidak akan ada penurunan berat badan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Waktu dan intensitas olahraga sebaiknya diatur semasa berpuasa