Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso mengatakan ekspor komoditas potensial Indonesia yang terdiri atas tanaman obat, minyak atsiri, makanan olahan, kerajinan, perhiasan hingga rempah-rempah mampu menjadi produk utama dalam beberapa tahun mendatang.
"Produk-produk ini ke depannya bisa menguasai dan jadi produk utama," ujar Budi Santoso saat webinar "Export Outlook 2024" di Jakarta, Rabu.
Data Kemendag mencatat ekspor komoditas potensial Indonesia pada periode Januari-Oktober 2023 sebesar 16,99 miliar dolar AS atau berkontribusi 8,44 persen dari ekspor non migas Indonesia.
Budi menjelaskan komoditas potensial dengan nilai ekspor tertinggi pada periode tersebut, yakni makanan olahan (7,64 miliar dolar AS), perhiasan (5,87 miliar dolar AS), ikan dan produk perikanan (1,83 miliar dolar AS), kerajinan (637,15 juta dolar AS) dan rempah-rempah (478,16 juta dolar AS).
Lebih lanjut, pada periode Januari-Oktober 2023, dua komoditas potensial yang tumbuh (C to C) adalah tanaman obat (151,08 persen) dan perhiasan (14,66 persen).
Baca juga: Kemendag dorong subsidi ongkos angkut selama Natal dan tahun baru
Baca juga: Kemendag pastikan harga bapok stabil dan inflasi terkendali
Sementara ekspor komoditas utama Indonesia periode Januari-Oktober 2023 yang terdiri atas elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), karet dan produk karet, sawit, alas kaki, otomotif, udang, kakao dan kopi menyumbang 69,96 miliar dolar AS atau 34,76 persen dari ekspor non migas Indonesia.
Lima besar komoditaa utama Indonesia pada periode Januari-Oktober 2023, yakni sawit (19,19 miliar dolar AS), TPT (9,77 miliar), otomotif (9,25 miliar), dan produk hasil hutan (8,40 miliar).
Seluruh komoditas utama mengalami penurunan (C to C), kecuali otomotif yang tumbuh 3,92 persen.
"Kita tidak hanya sekadar ekspor barang mentah, batubara, mineral dan sebagainya, kita sudah diperhitungkan di pasar internasional. Produk-produk kita itu bisa mengusai negara-negara lain," kata Budi.
Budi menyampaikan, untuk menjadikan ekspor komoditi potensial menjadi utama, para pelaku ekspor harus meningkatkan kualitas, standardisasi, kompetensi produk hingga promosi melalui berbagai pameran.
Baca juga: Kemendag tingkatkan penguatan merk modest fesyen di kancah global
Baca juga: Pameran TEI ke-38 catat transaksi mencapai 30,5 miliar dolar AS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag: Makanan olahan hingga perhiasan potensial jadi ekspor utama