Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, pertanian yang dilakukan di perkotaan dengan sebagian besar media tanamnya tidak di permukaan tanah atau "urban farming" terus menggeliat di provinsi tersebut.
"Ini salah satu hikmah dari pandemi COVID-19 lalu. Masyarakat mampu memanfaatkan ruang-ruang kecil untuk bertani yang hasilnya dapat mendukung ekonomi rumah tangga," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam pemaparan hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap I yang diikuti secara daring di Medan, Senin.
Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 Tahap I pada 1 Juni-31 Juli, terdapat 494 unit usaha "urban farming" perorangan di Sumatera Utara.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 137 unit atau 27,73 persen, jumlah terbanyak dari wilayah lainnya, berada di Kota Binjai.
"Biasanya, 'urban farming' ini menggunakan teknik hidroponik, akuakultur, vertikultur dan lain-lain," kata Nurul.