Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan, kerja sama lintas sektor menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan swasembada beras dalam tiga tahun ke depan seperti yang diinginkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Diperlukan sinergi untuk mendukung sektor pertanian," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini kepada ANTARA di Medan, Selasa.
Juwaini pun memisalkan soal kesuburan lahan pertanian yang tidak bisa dicapai tanpa sistem irigasi yang baik. Untuk itu, diperlukan infrastruktur pendukung misalnya keberadaan bendungan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Lalu, dia melanjutkan, soal kebutuhan petani seperti pupuk yang diurus oleh perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia.
"Artinya harus ada kesatuan gerak dari elemen-elemen terkait," tutur Juwaini.
Dengan bersatu padu, dia yakin harapan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman agar Indonesia swasembada beras akan berhasil.
Apalagi Juwaini melihat jejak Mentan Amran yang sudah berpengalaman lantaran pernah mengisi posisi serupa pada periode 2014-2019.
Bahkan ketika itu, pada tahun 2017, Mentan sempat membuat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras medium tanpa impor.
"Dengan semua program yang mengarah ke sana, swasembada beras dapat terwujud," kata Juwaini.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginginkan Indonesia mampu swasembada atau tidak mengimpor bera pada dua hingga tiga tahun mendatang atau maksimal pada 2026.
Belajar dari pengalamannya, Amran percaya Indonesia dapat mencapai swasembada kembali.
Mengingat jabatannya sebagai Mentan pada periode ini hanya kurang dari satu tahun, Amran mengatakan pihaknya berupaya untuk membangun fondasi kebijakan terlebih dahulu dan diharapkan bisa berlanjut pada beberapa tahun ke depan.
Melalui swasembada, Mentan juga optimistis Indonesia bisa mewujudkan cita-cita untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.