Kota Sibolga (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Sibolga mencatat sebanyak 329 kasus Tuberkulosis (TB) pada awal Januari hingga Oktober 2023.
"Data kasus TBC di Kota Sibolga terhitung dari tanggal 1 Januari sampai dengan 24 Oktober 2023, sebanyak 329 yang terkonfirmasi kasus TBC" kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sibolga, Sri Wahyuni.
Dengan tingginya kasus TBC, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sibolga tetap waspada terhadap penularan penyakit, mengingat masih tingginya kasus penyakit TBC yang terkonfirmasi.
"Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat Kota Sibolga untuk selalu waspada terhadap penyakit TBC, karena masih tingginya kasus tersebut," himbau nya.
Lanjutnya, perlu peran semua masyarakat, instansi, dan organisasi yang peduli dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC yang merupakan penyakit menular.
"Jadi dengan itu, untuk penanggulangan dan mencegah secara dini, butuh dukungan semua lapisan, mulai dari tenaga medis, Puskesmas, RSUD, Rumah Sakit Swasta klinik dan masyarakat," ucapnya.
Sri juga menyampaikan, kasus Tuberkulosis cara penularannya hampir sama dengan COVID-19, yakni dengan cara melalui percikan dahak.
"Penderita TBC yang mengandung kuman TB, lalu menyebar ke udara, dan dihirup oleh orang-orang sekitar yang sehat, jika manusia sekitar yang imunitas atau daya tahan tubuhnya sedang menurun, tentunya sangat berisiko tinggi untuk tertular dan menjadi kasus TBC," ujar dia.
Penyakit TBC, sambungnya tidak memandang usia, untuk itu, kepada masyarakat yang mempunyai gejala TBC, seperti batuk berdahak dua pekan atau lebih itu sebagai gejala utama segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Karena itu, sangat mengharapkan masyarakat turut aktif dalam menemukan kasus atau penderita TB, dengan cara semua orang yang menderita batuk berdahak segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Sehingga dapat segera diperiksa dan bila hasilnya positif terkena TB segera dapat diobati secara gratis, apabila di fasilitas pelayanan milik pemerintah. Jika sudah diobati maka penderita TB sudah tidak menularkan lagi ke orang lain.
"Penderita bisa sembuh, sehingga cara menurunkan kasus TB yaitu dengan menyembuhkan semua kasus TB sehingga mata rantai penularan dapat diputuskan. Karena TBC merupakan penyakit menular langsung, sehingga harus ditemukan orang yang menderita TBC dan diobati supaya tidak menularkan kepada orang di sekitarnya," katanya.