"Untuk itu, para peserta pelatihan diharapkan dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik," papar Agha.
Ketua Rombongan BSSN Muhammad Machbub Rochman dalam sambutannya mengatakan kejahatan dunia siber hingga kini masih menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia.
Setiap tahun, beber dia, jumlah kasus siber terus bertambah yang memberikan dampak negatif bagi pemilik aset maupun instansi pemerintah.
"Kasus yang marak terjadi adalah kebocoran data. Kasus ini membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah mengalami penurunan," katanya.
Pihaknya menyebut guna menyikapi berbagai ancaman siber itu, maka keamanan siber menjadi priorita BSSN dalam memberikan keamanan layanan data seluruh masyarakat Indonesia.
"BSSN akan selalu berupaya mewujudkan keamanan siber Indonesia," tegas Machbub yang juga Widyaiswara Muda BSSN.