Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada September 2023 utamanya terjadi karena bertambahnya NTP-NTUP subsektor tanaman perkebunan rakyat (TPR) khususnya kelapa sawit.
"Pada September 2023, NTP Sumut menjadi 126,20, naik 2,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ini bentuk optimisme untuk menaikkan kesejahteraan petani," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers secara daring di Medan, Senin.
Nurul melanjutkan, pada NTP September 2023, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami peningkatan tertinggi yakni 3,44 persen dari 154,75 menjadi 160,07.
Pertumbuhan itu lebih baik dibandingkan NTP tanaman pangan, hortikultura dan pembudi daya ikan (NTPi) yang masing-masing naik 2,82 persen, 0,66 persen dan 0,03 persen.
Sementara NTP peternakan, perikanan dan pembudi daya ikan menurun masing-masing 0,84 persen, 0,34 persen dan 0,43 persen.
Penambahan NTP pada September 2023 menjadi 126,20 dipengaruhi oleh kenaikan Indeks Harga Terima Petani (It) 2,75 persen (menjadi 146,98), dengan komoditas penyumbang kelapa sawit, gabah dan jagung.
Baca juga: BPS: Beras dominan sebabkan inflasi Sumut September 2023