Medan (ANTARA) - Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Sumatera Utara (Sumut) tumbuh positif secara bulan ke bulan (month to month) pada Juni 2024, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut.
"NTP Sumut pada Juni 2024, yaitu 133,22 atau naik 0,83 persen dibandingkan bulan sebelumnya. NTUP meningkat 0,65 persen menjadi 133,33," ujar Statistisi Ahli Utama BPS Sumut Misfaruddin, di Medan, Senin.
Misfaruddin melanjutkan, kenaikan NTP Sumut tersebut dipengaruhi bertambahnya indeks harga diterima petani (It) sebesar 0,79 persen, menjadi 159,98, dengan komoditas penyumbang yaitu kemenyan, biji cokelat, kopi, cabai merah, dan gabah.
Sementara indeks harga bayar petani (Ib) pada periode yang sama turun 0,04 persen menjadi 120,09 dengan komoditas yang mempengaruhi yaitu konsumsi rumah tangga tani, bakalan sapi, pakan jadi dan bibit kelapa sawit.
Dari subsektor, masih pada Juni 2024, NTP yang mengalami kenaikan tertinggi adalah tanaman hortikultura (2,78 persen) menjadi 102,27; disusul tanaman perkebunan rakyat (1,06 persen) menjadi 174,94; lalu tanaman pangan (0,32 persen) menjadi 99,00, dan pembudidaya ikan (0,06 persen) menjadi 95,79.
Untuk NTUP, nilainya yang meningkat merupakan dampak dari kenaikan It serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Indeks BPPBM bertambah 0,15 persen menjadi 119,98 lantaran kenaikan harga komoditas penyumbang yaitu bakalan sapi, pakan jadi, bibit kelapa sawit, upah pemanenan dan upah pembajak.
Sama seperti NTP, subsektor NTUP yang meningkat, yaitu tanaman hortikultura (2,55 persen) menjadi 103,14; tanaman perkebunan rakyat (0,96 persen) menjadi 172,58; tanaman pangan (0,06 persen) menjadi 100,29, dan pembudidaya ikan (0,02 persen) menjadi 93,55.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut NTP-NTUP Sumut tumbuh positif pada Juni 2024