Madina (ANTARA) - Pengembangan ojek wisata di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara masih terkendala dengan ketersediaan anggaran. Kendala lain dikarenakan minimnya minat dari para investor untuk menanamkan investasinya di sektor pariwisata.
"Ada dua kendala yang kita hadapi dalam pengembangan objek wisata di Madina saat ini, yakni kendala internal dan eksternal," ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Mandailing Natal, Salamuddin Nasution, S Kom yang dikonfirmasi ANTARA, Senin (2/10).
Adapun kendala internal itu adalah masih kurangnya ketersediaan anggaran daerah dalam mengembangkan destinasi wisata yang ada. Sedangkan, kendala eksternal dikarenakan kurangnya minat investor untuk menanamkan investasinya di sektor pariwisata.
Menurut Salam, untuk mengembangkan objek wisata itu tentu membutuhkan biaya, baik itu dari pemerintah daerah maupun dari para investor.
Padahal, kata Salam Kabupaten Mandailing Natal sendiri memiliki ratusan objek wisata yang tersebar diseluruh kecamatan yang ada di kabupaten itu, dan apabila dikeloa dengan baik bisa meningkatkan perekonomian yang sangat menjanjikan.
Seperti saat ini saja, dari ratusan objek wisata yang ada terdapat sejumlah objek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca negara, diantaranya adalah, air terjun Pagaran Gala-gala, Aek Milas Hutaraja, Aek Milas Putusan, Air terjun Sibontar, Pulau Ilik, Pantai Batu Badaun, pantai Batu Rusa.