Kota Sibolga (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazri Penarik, bersama Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing meninjau lokasi longsor dan banjir di wilayah Kota Sibolga.
Intensitas hujan tinggi di wilayah Kota Sibolga dan sekitarnya mengakibatkan sejumlah titik yang berada di tepi pantai dan perbukitan Kota Sibolga mengalami longsor dan banjir.
Hujan deras pada Jumat (15/09) mulai pada pukul 16.00 WIB sampai Sabtu (16/09) mengakibatkan sejumlah rumah warga yang berada di Kelurahaan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, terendam banjir dan di lokasi yang berbeda sejumlah rumah warga tertimbun material longsor.
"Hari ini saya bersama Pak Wakil meninjau lokasi longsor dan banjir, yang pada dasarnya eksekutif dan legislatif harus bersama-sama mengatasi permasalahan. Khususnya permasalahan bencana alam," kata Ketua DPRD Sibolga usai meninjau lokasi banjir dan longsor.
Ia mengatakan akhir-akhir ini intesitas hujan tinggi, mengakibatkan rumah warga terendam genangan air beberapa titik di Kota Sibolga.
"Saya semalam langsung turun ke Aek Muara Pinang, Lingkungan VI, saya menemukan adanya parit yang posisinya zik zak yang seharusnya itu harus lurus, sehingga dapat melancarkan arus air," ucapnya.
Lanjutnya, untuk mengatasi bencana alam di Kota Sibolga nantinya eksekutif dan legislatif akan lebih intens. Bagaimana anggaran APBD Kota Sibolga lebih diutamakan untuk bencana alam dan pemeliharaan normalisasi.
"Tahun depan kita akan lebih intens untuk membahas ini, agar saat curah hujan yang tinggi arus air dapat berjalan dengan lancar. Sehingga tidak lagi mengalami banjir," ungkapnya.
Di kesempatan tersebutWakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sibolga agar lebih waspada, mengingat intesitas curah hujan yang tinggi.
Berdasarkan data dari pusat bahwasanya telah terjadi El Nino fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya, menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.
"Di daerah kita Kota Sibolga curah hujan tinggi, sementara itu di daerah Kalimantan musim kemarau dan di Jawa ada kebakaran. Untuk itu kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sibolga dan sekitarnya, khususnya yang berada di perbukitan yang kemiringan 40 derajat agar lebih waspada dan berhati-hati. Jika kondisi sudah tidak memungkinkan sebaiknya mengungsi guna menghindari hal yang tidak diinginkan," ujarnya.