Medan (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengingatkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog mesti diawasi ketat agar tidak "bocor", sehingga tujuannya untuk menekan harga tercapai.
"Tentu kita berharap tidak terjadi hal-hal seperti penimbunan, karena itu akan membuat harga beras terus naik meski Bulog sudah menggelontorkan beras mereka," ujar Wahyu, di Medan, Kamis.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu pun berharap pemerintah dapat mengawasi penyaluran beras tersebut, termasuk di wilayah Sumut, secara saksama.
Wahyu melanjutkan, pihak-pihak seperti Satgas Pangan patut dilibatkan supaya beras SPHP dapat tepat sasaran.
"Pengawasan distribusi beras SPHP harus ketat dan petugas wajib berani mengambil tindakan tegas pada setiap pelanggaran. Semoga pihak berwenang memiliki integritas tinggi supaya jangan ada praktik-praktik ilegal agar upaya menstabilkan harga beras efektif. Ini memang menjadi tantangan," kata akademisi yang merengkuh gelar masternya di Macquarie University, Australia itu.
Sementara untuk Perum Bulog, dia berharap dapat benar-benar memperhatikan mitra penyaluran beras SPHP mereka.
Ekonom USU: Distribusi beras Bulog mesti diawasi ketat
Jumat, 8 September 2023 0:00 WIB 1931